Jakarta (Lampost.co) — Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan menjadikan aksi Israel sebagai neraka setelah kelompok itu mengalami pukulan telak ketika perangkat komunikasi diledakkan awal minggu ini di Lebanon.
Nasrallah menyampaikan pernyataan tersebut saat pidato yang disiarkan televisi untuk membahas ledakan di Lebanon yang menewaskan 37 orang dan melukai ribuan orang.
“Kami mengakui bahwa kami telah menerima pukulan telak yang wajar karena kami mengakui keunggulan teknologi Israel yang mendapat dukungan AS, NATO, dan Barat,” kata Nasrallah. “Musuh Israel berusaha membunuh 5.000 orang hanya dalam waktu dua menit, tanpa mempedulikan apa pun.”
Baca juga: Ledakan Massal Kedua di Lebanon, 20 Orang Tewas
“Jumlah penyeranta yang anggota Hizbullah gunakan ada 4.000 yang menyiratkan bahwa Israel secara sengaja berusaha membunuh 4.000 orang,” katanya.
“Ledakan itu akan di balas dengan hukuman yang setimpal, perhitungan yang keras, waktu, tempat, dan sifatnya akan kami tentukan,” kata Nasrallah.
Hizbullah memperingatkan Israel bahwa jika mereka membangun sabuk keamanan di wilayah Lebanon, “Negara itu akan berubah menjadi perangkap dan neraka.”
Nasrallah melanjutkan bahwa beberapa komisi investigasi telah di bentuk. Komisi itu akan memeriksa keadaan ledakan tersebut dan mereka telah mencapai kesimpulan yang hampir pasti. Namun kelompok perlawanan Lebanon itu masih menunggu konfirmasi.
Ia mencatat bahwa parahnya cedera mata akibat ledakan tersebut telah memberikan kesulitan yang signifikan pada rumah sakit di Lebanon. Lebih lanjut Nasrallah menunjukkan bahwa banyak ledakan terjadi di rumah sakit. Lalu di pasar, jalan umum, dan rumah–area yang sebagian besar penghuninya warga sipil. Termasuk anak-anak dan wanita.