Amsterdam (Lampost.co)—Sebagai kepedulian terhadap situasi di Timur Tengah, Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, mendesak PM Israel, Benjamin Netanyahu, segera menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza. Ia juga menyerukan Netanyahu mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Dengan gencatan senjata, bantuan kemanusiaan bisa tersalurkan kepada warga Palestina yang membutuhkan di Gaza.
Melansir Anadolu Agency, Rabu (21/8/2024), Schoof menuliskan di media sosial X telah melakukan “percakapan yang baik” dengan Netanyahu via telepon. Dia pun menekankan “pentingnya keamanan Israel bagi Belanda”.
Namun, Schoof juga menekankan “kebutuhan mendesak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah” dan mendesak Israel untuk memutus “siklus kekerasan dan pembalasan”.
Schoof menekankan pentingnya segera mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza, pembebasan sandera, serta pemberian bantuan kemanusiaan tanpa hambatan kepada warga Palestina yang menderita. Ia juga menegaskan dan memastikan bahwa Belanda ”mendukung semua upaya yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata.”
Meski upaya mediasi oleh Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir terus berlangsung selama berbulan-bulan, kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera belum juga tercapai. Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas belum juga mencapai kata sepakat.
Serangan Israel di Gaza bermula setelah operasi lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023. Aksi itu terus berlanjut meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Konflik ini telah menyebabkan lebih dari 40.170 kematian warga Palestina, serta lebih dari 92.740 luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang masih berlangsung di Gaza menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, membuat sebagian besar wilayah tersebut kini hancur.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ), yang memerintahkan penghentian operasi militer di Rafah. Di tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum Israel menyerang wilayah tersebut pada 6 Mei 2024.