Jakarta (Lampost.co) — Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati mengecam tuntutan PM Israel Benjamin Netanyahu agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menarik pasukan UNIFIL.
“Peringatan yang disampaikan Netanyahu kepada Guterres yang menuntut pencabutan UNIFIL merupakan babak baru dalam pendekatan musuh yang tidak mematuhi (norma) internasional,” kata Najib.
Hizbullah membantah tuduhan Israel bahwa mereka menggunakan kedekatan pasukan penjaga perdamaian untuk melindungi para pejuangnya.
Baca juga: Lagi, Anggota Pasukan Perdamaian PBB Tertembak Pasukan Israel
Ray Murphy, mantan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penggunaan tank, penembakan di sekitar pos PBB, dan membahayakan personel PBB secara sembrono merupakan tindakan kekerasan yang disengaja oleh pasukan Israel.
“Ini sama sekali tidak dapat dikaitkan dengan Hizbullah. Ini keputusan pasukan Israel untuk menargetkan pasukan PBB, pos PBB,” katanya.
Pasukan penjaga perdamaian PBB dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional, Murphy mencatat.
“Mereka tidak memainkan peran militer, mereka memainkan peran perdamaian. Mereka mengamati, mereka melaporkan, mereka mencoba memberikan bantuan kemanusiaan. Tidak ada pembenaran untuk serangan terhadap pasukan PBB ini,” kata Murphy.
Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan bahwa kegigihan PBB untuk menempatkan tentara UNIFIL di garis tembak tidak dapat dipahami.
Sebelumnya, Netanyahu menelepon Sekjen PBB Antonio Guterres dan mengatakan pasukan penjaga perdamaian PBB harus dievakuasi dari Lebanon selatan sekarang.
“Dari sini saya ingin mengajukan permohonan langsung kepada Sekretaris Jenderal PBB,” kata Netanyahu pada pernyataan video dalam bahasa Ibrani tentang Pasukan Sementara PBB di Libanon (UNIFIL) yang memantau perbatasan Israel-Libanon.
“Sudah saatnya bagi Anda (Guterres) untuk menarik UNIFIL dari benteng pertahanan Hizbullah dan dari daerah pertempuran,” kata Netanyahu.
Ia mengulanginya dalam bahasa Inggris. “Tuan Sekretaris Jenderal, bawa pasukan UNIFIL keluar dari bahaya. Itu harus dilakukan sekarang, segera.”