Jakarta (Lampost.co) — Militer Israel membombardir sejumlah posisi kelompok pemberontak Houthi di Yaman pada Minggu kemarin. Serangan itu merupakan respons atas peluncuran rudal oleh militan yang berpihak pada Teheran sejak dua hari terakhir.
Mengutip Medcom.id, Senin, 30 September 2024, serangan Israel menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 29 orang. Yang menyampaikan pernyataan itu adalah Kementerian Kesehatan yang Houthi pimpin. Warga setempat mengatakan pengeboman tersebut telah menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah kota pelabuhan Hodeidah.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa puluhan pesawat, termasuk jet tempur, telah menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan laut di Hodeidah dan Ras Issa.
Baca juga: Israel Terus Bombardir Lebanon, Satu Keluarga Tewas
Itu adalah serangan kedua Israel terhadap Yaman hanya dalam dua bulan terakhir. Juli lalu, pesawat tempur Israel menyerang sasaran militer Houthi di dekat Hodeidah setelah serangan drone Yaman menghantam Tel Aviv dan menewaskan satu orang.
“Selama setahun terakhir, Houthi telah beroperasi di bawah arahan dan pendanaan Iran, dan bekerja sama dengan milisi Irak untuk menyerang Negara Israel, merusak stabilitas regional, dan mengganggu kebebasan navigasi global,” kata pernyataan militer Israel.
Solidaritas Terhadap Palestina
Houthi, kelompok Yaman yang didukung oleh Iran, telah berulang kali menembakkan rudal dan drone ke Israel dalam apa yang mereka katakan sebagai solidaritas dengan Palestina, sejak perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Dalam serangan terbaru, Houthi mengatakan mereka telah meluncurkan rudal balistik pada hari Sabtu. Redal itu menuju Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv, yang menurut Israel telah dicegat. Israel mencegat rudal Houthi lainnya pada hari Jumat.
Melalui keterangan di media sosial X, Mohammed Abdulsalam, juru bicara Houthi, mengatakan bahwa serangan Israel pada hari Minggu kemarin tidak akan menyebabkan kelompok itu “meninggalkan Gaza dan Lebanon.”
Iran mengecam serangan Israel, dengan mengatakan bahwa gempuran tersebut menargetkan infrastruktur sipil. Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Israel tidak boleh di biarkan menyerang negara-negara yang tergabung dalam “Poros Perlawanan.”
Gerakan Houthi sebelumnya berduka atas tewasnya pemimpin kelompok Hizbullah Hassan Nasrallah.