Jakarta (Lampost.co)—Israel telah menyerang beberapa posisi kelompok pemberontak Houthi di Pelabuhan Hodeidah, Yaman, Sabtu (20/7/2024). Serangan balasan Israel atas peluncuran drone Houthi sehari sebelumnya ini telah menelan sejumlah korban jiwa.
“KBRI Muscat telah berkomunikasi dengan para WNI yang tinggal di wilayah Hodeidah. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban serangan (Israel),” ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Minggu (21/7/2024).
“Dalam catatan lapor diri KBRI Muscat, terdapat 19 WNI yang menetap di wilayah Hodeidah,” ujarnya.
Gempuran Israel pada Sabtu kemarin yang pertama di wilayah Yaman sejak perang Israel-Hamas meletus pada Oktober 2023.
Militer Israel mengatakan telah menyerang sejumlah “target militer” di kota pelabuhan barat Hodeidah, benteng Houthi. Mereka menambahkan serangannya adalah “respons terhadap ratusan serangan yang terhadap negara Israel dalam beberapa bulan terakhir”.
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, menulis di media sosial X bahwa Yaman menjadi sasaran “agresi Israel secara terang-terangan”. Serangan menargetkan fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeidah.
Ia mengatakan serangan tersebut bertujuan “meningkatkan penderitaan rakyat dan menekan Yaman agar berhenti mendukung (Jalur) Gaza”.