Rafah (Lampost.co)—Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina di Kota Qalqilya, Tepi Barat, wilayah pendudukan, Kamis (20/6/2024).
Sementara itu, polisi Israel mengatakan seorang pria lanjut usia Israel juga tewas setelah terjadi pembajakan mobil di dekat kota yang sama.
“Naeem Abdullah Samha (15) terbunuh oleh peluru pendudukan (tentara Israel) di Qalqilya,” kata Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, mengutip surat kabar Asharq Al-Awsat, Jumat (21/6/2024).
Kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan Samha mengalami luka tembak di bagian dada. Orang-orang sempat membawanya ke rumah sakit, tetapi korban meninggal karena luka-lukanya. Tidak ada pernyataan resmi terkait alasan penembakan tersebut.
Namun, militer Israel mengatakan pasukannya mendapat serangan dari perusuh.
“Kerusuhan dengan kekerasan terjadi selama aktivitas kontraterorisme tentara di daerah Qalqilya, tempat para tersangka melemparkan batu dan botol kaca ke arah tentara,” ungkap militer dalam sebuah pernyataan.
Mereka mengatakan tentara membalas dengan tembakan yang teridentifikasi pada salah satu perusuh tersebut.
“Dalam perkembangan lain di pintu masuk Qalqilya, seorang pria Israel berusia 78 tahun dibajak beberapa tersangka dan kemudian meninggal karena luka-lukanya,” ujar polisi Israel, tetapi tidak ada kejelasan hubungan kedua insiden di daerah tersebut.
Wilayah Pendudukan
Sebelumnya, Tepi Barat yang menjadi wilayah pendudukan Israel sejak 1967 selama lebih dari setahun telah mengalami peningkatan insiden mematikan. Terutama sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.
Dalam upaya menggagalkan kelompok militan, Israel meluncurkan serangan di Tepi Barat hampir setiap hari.
Menurut para pejabat Palestina, 547 warga Palestina terbunuh di Tepi Barat oleh pasukan atau pemukim Israel. Hal itu terjadi sejak perang Israel-Hamas pecah.
Namun, serangan warga Palestina telah menewaskan 14 warga Israel di Tepi Barat dalam periode yang sama. Hal itu berdasarkan penghitungan AFP dengan sumber angka resmi Israel.
Menurut hukum internasional, Tepi Barat menjadi rumah bagi sekitar 490.000 pemukim Israel ilegal yang tinggal di komunitas. (Theresia Vania Somawidjaja)