Jakarta (Lampost.co): Bulan Sabit Merah Iran mengatakan tim penyelamat telah menemukan helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi, Senin (20/5). Saat ini tim tersebut sedang bergerak mendekati helikopter yang juga membawa Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan mendarat darurat, Minggu (19/5).
“Tim pencarian dan penyelamatan Bulan Sabit Merah telah mencapai lokasi jatuhnya helikopter yang membawa presiden,” kata Bulan Sabit Merah Iran dalam sebuah pernyataan.
Iran memiliki catatan keselamatan transportasi udara yang buruk. Hal ini setidaknya sebagian karena sanksi Amerika selama beberapa dekade, yang telah melemahkan armada udara negara tersebut.
Raisi berada di dalam helikopter jenis Bell 212 itu, kata kantor berita Iran. Model tersebut buatan Amerika Serikat (AS) dan tidak dapat menjual ke Iran sejak revolusi 1979. Menteri pertahanan dan transportasi sebelumnya, serta komandan angkatan bersenjata darat dan udara Iran, tewas dalam kecelakaan pesawat dan helikopter.
Ketika para reformis memimpin pemerintahan Iran, mereka bertujuan untuk memodernisasi armada pesawat negara tersebut dengan menegosiasikan kesepakatan dengan Barat. Itu supaya mencabut sanksi sebagai imbalan atas pembatasan aktivitas nuklir Iran yang sensitif dan mengizinkan masuknya pengawas internasional.
Namun, upaya ini terhenti ketika Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian tersebut dan menerapkan kembali sanksi. Para reformis kemudian mendapat ejekan dari kelompok garis keras. Mereka bersikeras Iran dapat mengandalkan industri dalam negeri dan sekutu asingnya untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.
Helikopter tersebut, satu dari tiga helikopter yang melakukan perjalanan dalam konvoi, mengalami pendaratan keras setelah kesulitan menembus kabut tebal di bagian utara Iran. Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan tim penyelamat masih berusaha mencapai lokasi karena kondisi cuaca yang sulit.
Doa
Rakyat Iran memenuhi tempat peribadatan untuk memanjatkan doa bagi keselamatan dan menunggu kabar baik dari sang presiden. Warga dan pemimpin dunia juga melakukan tindakan serupa.
Namun reaksi sebaliknya diutarakan para tokoh AS. Mereka bergembira dengan kabar dari negara yang memusuhi kebiadaban sekutu utamanya ini, Israel.
Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR dari Partai Republik Michael Waltz menyambut gembira kabar kecelakaan Raisi. Menurut dia Raisi adalah seorang pelanggar hak asasi manusia yang kejam sebelum dan selama masa kepresidenannya.
Anggota Partai Republik dari Florida Rick Scott menambahkan jika Raisi meninggal, dunia sekarang menjadi tempat yang lebih aman dan lebih baik. “Jika ia pergi, saya benar-benar berharap rakyat Iran mempunyai kesempatan untuk merebut kembali negara mereka dari penguasa kejam,” tambahnya.
Sebelum helikopter itu mendarat darurat, Raisi sedang menuju ke Kota Tabriz, di barat laut Iran, setelah kembali dari daerah perbatasan Iran-Azerbaijan. Raisi adalah ulama garis keras yang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.