Moskow (Lampost.co) — Tim transisi Presiden terpilih AS Donald Trump menghindari pemeriksaan latar belakang standar oleh Biro Investigasi Federal (FBI) untuk calon-calon menteri tertentu, lapor CNN pada Jumat (15/11).
CNN dengan mengutip orang-orang yang dekat dengan perencanaan transisi tersebut, melaporkan bahwa tim Trump menggunakan perusahaan swasta untuk melakukan pemeriksaan para kandidat menteri.
Trump dan sekutu-sekutunya menilai bahwa sistem yang dilakukan FBI berjalan secara lambat, yang dapat menghambat kemampuannya untuk segera mulai melaksanakan agendanya.
Baca juga: Trump Pilih Loyalis untuk Sejumlah Posisi Penting Meski Minim Pengalaman
Hal tersebut di sampaikan oleh orang-orang yang di beri penjelasan mengenai rencana tersebut seperti di kutip oleh media televisi tersebut.
Langkah mengabaikan pemeriksaan latar belakang yang di anggap bertentangan dengan norma lama di Washington dan menunjukkan ketidakpercayaan Trump terhadap lembaga keamanan nasional.
Selain itu, Trump secara pribadi meragukan perlunya pemeriksaan latar belakang penegakan hukum, demikian bunyi laporan yang mengutip sejumlah sumber pemberitaan tersebut.
Diskusi di mulai ketika Trump mengusulkan beberapa kandidat kontroversial untuk posisi-posisi penting di pemerintahan. Di antaranya adalah Matt Gaetz sebagai Jaksa Agung dan Tulsi Gabbard sebagai Direktur Intelijen Nasional.
Sebelumnya pada Kamis (14/11), NBC News melaporkan Partai Republik di Senat AS akan meneliti pencalonan Gaetz, sosok yang tengah menghadapi penyelidikan Komite Etik DPR atas tuduhan pelanggaran seksual, penggunaan obat-obatan terlarang dan tuduhan lainnya.