Kanada (lampost.co)–PBB menyoroti krisis kemanusiaan yang sangat mengkhawatirkan di Sudan. Negara tersebut menjadi satu-satunya tempat di dunia dengan kasus kelaparan yang masih terjadi.
“Sudan masih berada dalam cengkeraman krisis kemanusiaan yang luar biasa,” kata Edem Wosornu, Direktur Divisi Operasi dan Advokasi kepada Dewan Keamanan PBB.
Ia menekankan bahwa kabar tentang penyebaran kelaparan di seluruh negeri adalah sangat memprihatinkan.
Wosornu menyoroti dampak serius konflik bersenjata terhadap penduduk sipil serta pekerja kemanusiaan. Ia menambahkan, “Situasi di sekitar El Fasher di negara bagian Darfur Utara tetap sangat tragis.”
“Mengakses wilayah dengan kebutuhan terbesar, termasuk lokasi terdampak kelaparan, masih menjadi tantangan mendasar,” katanya.
Salah satu kemajuan adalah kedatangan konvoi 28 truk bermuatan makanan dan pasokan lainnya ke Khartoum pada 25 Desember.
Wosornu menyebut hal itu sebagai konvoi terbesar PBB yang mencapai ibu kota sejak awal krisis.
Meskipun mengapresiasi kemajuan tersebut, Wosornu mengungkapkan bahwa para pekerja kemanusiaan masih menghadapi kendala, termasuk lambatnya proses pengurusan visa.
Mengacu pada laporan terbaru dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC), Wosornu menyatakan bahwa “kondisi kelaparan kini ditemukan di lima wilayah, termasuk kamp pengungsi internal Zamzam, Al Salam, dan Abu Shouk, serta di Pegunungan Nuba bagian barat.”
Ia menambahkan bahwa “lima lokasi tambahan, semuanya di Darfur Utara, diproyeksikan akan terdampak antara sekarang hingga Mei, dengan risiko kelaparan di 17 wilayah lainnya.