Jenewa (Lampost.co) — Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat, 4 Oktober 2024, mengatakan bahwa badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut telah menyetujui uji diagnostik in vitro (IVD) mpox pertama untuk penggunaan darurat.
Pengumuman Ghebreyesus tersebut muncul di platform X. Karena permintaan global untuk pengujian mpox meningkat karena wabah yang sedang berlangsung di beberapa negara. Khususnya di Republik Demokratik Kongo.
Persetujuan untuk penggunaan darurat uji Alinity m MPXV, yang di produksi oleh Abbot Molecular, akan menjadi “penting” dalam memperluas kapasitas diagnostik di negara-negara yang menghadapi wabah mpox, kata WHO dalam sebuah pernyataan pada Kamis (3/10).
Baca juga: Malaysia Umumkan Satu Kasus Baru Mpox Clade II
“Diagnosis dini mpox memungkinkan pengobatan dan perawatan tepat waktu, serta pengendalian virus,” tegas Dirjen WHO.
Peringatan bahwa kapasitas pengujian yang terbatas dan keterlambatan dalam mengonfirmasi kasus mpox masih terjadi di Afrika, yang berkontribusi terhadap penyebaran virus yang terus berlanjut. Lebih dari 30 ribu kasus yang di duga telah di laporkan di seluruh wilayah tersebut pada 2024.
Tertinggi di Kongo
Jumlah tertinggi ada di Kongo, Burundi dan Nigeria, menurut WHO, sementara 37 persen dari kasus yang di duga mpox hanya di uji di Kongo tahun ini.
“Tes diagnostik mpox pertama yang tercantum dalam prosedur Daftar Penggunaan Darurat (EUL) ini merupakan tonggak penting dalam memperluas ketersediaan pengujian di negara-negara yang terkena dampak,” kata asisten direktur jenderal WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan, Yukiko Nakatani.
“Meningkatkan akses ke produk medis yang terjamin kualitasnya merupakan inti dari upaya kami dalam membantu negara-negara untuk menahan penyebaran virus. Dan melindungi rakyat mereka, terutama di wilayah yang kurang terlayani,” tambah Nakatani.
Proses EUL mempercepat ketersediaan produk medis yang menyelamatkan nyawa. Seperti vaksin, tes, dan perawatan, dalam konteks Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.
Sejauh ini, WHO telah menerima tiga pengajuan tambahan untuk evaluasi EUL. Dan diskusi dengan produsen IVD mpox lainnya sedang berlangsung untuk memastikan lebih banyak pilihan diagnostik yang terjamin kualitasnya.