• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 10/06/2025 13:10
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Gangguan Bipolar dan Skizofrenia Ternyata Berbeda, Ini Penjelasannya

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai 9,8 persen pada 2021 dengan angka depresi 6,6 persen.

Ricky Marly by Ricky Marly
16/05/25 - 01:27
in Kesehatan
A A
Gangguan Bipolar dan Skizofrenia Ternyata Berbeda, Ini Penjelasannya

(dok. pixabay.com)

Jakarta (Lampost.co) — Kesehatan mental menjadi salah satu pembahasan yang penting untuk kita ketahui. Tak sedikit dari kita yang masih sulit membedakan gangguan bipolar dan skizofrenia. Ini perbedaannya!

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai 9,8 persen pada 2021 dengan angka depresi 6,6 persen. Untuk itu, angka ini tak bisa kita anggap enteng dan perlu segera penanganan.

Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ, SubSp A.R. (K), MIMH selaku Guru Besar Psikiatri Subspesialis Anak dan Remaja FKUI-RSCM mengatakan, gangguan bipolar (GB) dan skizofrenia sekilas memiliki gejala yang hampir sama. Namun sebetulnya keduanya sangatlah berbeda. Penyakit ini sebenarnya banyak dimulai menyerang anak-anak hingga remaja.

Baca Juga:

Ini 5 Cara Efektif Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

“Tantangan kesehatan mental ini dulunya dianggap hanya menyerang orang dewasa. Tapi kini juga memengaruhi anak-anak dan remaja dengan tingkat yang mengkhawatirkan,” kata Prof. Tjhin saat konferensi pers ‘Compliance and Care, a roar to recovery for individual with Bipolar and Schizophernia’ di Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.

Skizofrenia dan gangguan bipolar adalah salah dua dari tantangan kesehatan mental yang perlu kita tekan. Sebelumnya, orang-orang perlu mengetahui perbedaan antara gangguan bipolar dan skizofrenia.

Bagi pengidap skizofrenia, biasanya mereka sulit membedakan antara ilusi dan kenyataan. Mereka sering kesulitan untuk mengendalikan emosi serta perasaannya dalam kondisi tertentu.

“Penderita skizofrenia mengaku sering mendengar suara-suara aneh dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata,” kata Prof. Tjhin.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari skzofrenia sendiri adalah genetik, perinatal atau komplikasi sejak lahir, lingkungan, dan neurodevelopmental atau kelainan struktur otak. Adapun beberapa gejalanya seperti gejala positif (halusinasi, delusi) dan gejala negatif (kurang motivasi dan cenderung datar). Kemudian disorganisasi (bicara tidak koheren dan perilaku tidak sesuai konteks).

Jika berbicara bipolar disorder atau gangguan bipolar merujuk kepada kondisi kejiwaan yang membuat pengidapnya sering mengalami perubahan mood yang ekstrem. Saat ini terjadi, perasaan mereka bisa cepat sekali berubah hanya dalam hitungan menit.

Beberapa gejala gangguan bipolar biasanya kita kenal dalam berbagai episode. Mulai dari episode mania atau suasana emosi mudah marah. Episode depresi atau suasana sedih mendalam dan keinginan bunuh diri, hiperaktif, sangat bahagia, dan penuh energi.

Gangguan bipolar dapat terjadi karena beberapa faktor risiko. Faktor tersebut mulai dari genetik, lingkungan, neurobiologis, dan psikososial. Diagnosis dan intervensi dini sangat penting untuk meningkatkan hasil pengobatan.

Meskipun ada berbagai faktor risiko, tetapi Prof. Tjhin menekankan tidak ada alasan penyebab tunggal mengapa gangguan bipolar dan skizofrenia dapat terjadi. Jadi, masyarakat sebaiknya tidak mendiagnosis secara mandiri.

“Sampai saat ini tidak ada faktor tunggal yang ngeklaim penyebab skizofernia atau bipolar,” jelas dr. Tjhin.

Tags: Faktor Risikogangguan bipolargenetikKESEHATANskizofreniaWHO
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

luka kaki

Waspada Luka Kaki saat Haji, Dokter PPIH Tangani Jemaah Diabetes di Mina

by Delima Napitupulu
10/06/2025

Mina (Lampost.co) — Kesehatan jemaah haji menjadi perhatian serius selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Minggu malam, 8 Juni 2025,...

kanker prostat

Kenali Gejala Kanker Prostat di Era Modern, hingga Inovasi Pengobatan Terkini

by Delima Napitupulu
09/06/2025

Bandar Lampung (lampost.co)--Kanker prostat tetap menjadi salah satu penyakit yang paling banyak mengincar pria, terutama seiring bertambahnya usia. Dengan kemajuan...

Ternyata 7 Makanan Bergizi Ini Sebaiknya Kita Hindari saat Makan Malam

Ternyata 7 Makanan Bergizi Ini Sebaiknya Kita Hindari saat Makan Malam

by Ricky Marly
09/06/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Makan makanan bergizi merupakan sesuatu yang harus kita lakukan demi kesehatan. Namun ternyata waktu untuk mengonsumsinya harus...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.