Bandar Lampung (Lampost.co)— Gejala awal yang sering dialami penderita Monkeypox (Mpox) mencakup ruam, demam, dan nyeri tubuh. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengimbau masyarakat yang merasakan gejala serupa agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Ia menekankan bahwa gejala tersebut belum tentu merupakan Mpox, sehingga pemeriksaan medis penting untuk memastikan diagnosis yang tepat. Jika terkonfirmasi positif Mpox, pasien wajib menjalani isolasi dengan benar.
Dalam upaya deteksi dini dan penanganan kasus Mpox, Kementerian Kesehatan menyarankan siapa pun yang mengalami ruam. Kemudiaj demam, atau nyeri tubuh untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
“Apabila pasien memenuhi kriteria suspek, probable, atau terkonfirmasi positif, isolasi harus segera kita lakukan hingga gejala hilang sepenuhnya,”ucap Syahril.
Ia menuturkan, protokol penanganan Mpox di Indonesia ini sejalan dengan panduan WHO. Orang yang mengalami gejala atau merasa terpapar disarankan segera mencari bantuan medis.
Serta melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan. Jika terkonfirmasi positif, isolasi harus melanjutkan sampai ruam atau lesi kulit mengera. Mengelupas, dan kulit baru terbentuk, guna mencegah penularan lebih lanjut.
“Kami menekankan pentingnya kewaspadaan dan tindakan medis yang cepat jika muncul gejala Mpox,”tegasnya.
Langkah-Langkah Medis
Jika Anda mengalami ruam dan demam yang dapat menjadi gejala Mpox (Monkeypox), penting untuk segera melakukan langkah-langkah medis berikut:
1. Isolasi Diri
- Segera isolasi diri untuk mencegah penularan ke orang lain. Mpox menyebar melalui kontak fisik dengan ruam, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi, serta kontak erat dengan orang yang terinfeksi.
2. Konsultasi dengan Tenaga Medis
- Hubungi fasilitas kesehatan atau dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut. Jelaskan gejala yang Anda alami, terutama jika ada riwayat kontak dengan seseorang yang terinfeksi atau jika Anda baru saja bepergian ke wilayah dengan kasus Mpox.
3. Pemeriksaan dan Diagnosa
- Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis Mpox. Uji laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel dari ruam atau lesi kulit.
4. Perawatan Simptomatik
- Saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk Mpox. Pengobatan fokus pada meredakan gejala seperti demam dan nyeri.
- Obat penurun demam seperti paracetamol dapat digunakan untuk mengurangi suhu tubuh.
- Minum cukup air untuk menghindari dehidrasi.
- Hindari menggaruk ruam agar tidak memperparah kondisi kulit.
5. Pantau Gejala dan Komplikasi
- Pantau gejala dengan cermat, terutama jika terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, lesi kulit menyebar, atau masalah pernapasan. Jika gejala semakin parah, segera cari pertolongan medis lebih lanjut.
6. Terapkan Kebersihan Ketat
- Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan lesi kulit atau bahan yang terkontaminasi.
- Hindari berbagi barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau peralatan makan dengan orang lain.
7. Vaksinasi (Jika Diperlukan)
- Jika Anda termasuk kelompok berisiko tinggi atau kontak erat dengan penderita Mpox, konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan vaksinasi Mpox sebagai tindakan pencegahan.
Mpox dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung, jadi langkah pencegahan dan pengelolaan diri sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.