Jakarta (Lampost.co) — Seseorang yang mengalami stres bisa karena berbagai faktor. Salah satunya bisa terjadi di lingkungan tempat kerja.
Stres akibat pekerjaan bisa jadi luar biasa dan menjadi salah satu dari banyak insiden yang telah terjadi selama bertahun-tahun.
Dalam budaya hiruk pikuk di tempat kerja, di mana ekspektasi meningkat dengan cepat, menjaga kesehatan sering kali tidak jadi prioritas.
Baca Juga:
Ini 7 Tips Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental Anak Muda
Bertepatan pada 10 Oktober 2024, di mana kita peringati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia, kita harus memahami cara memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja. Apa saja itu? Healthshots memaparkannya untuk kita:
1. Kesadaran dan kepekaan
“Kesadaran menjadi langkah pertama untuk mengatasi tantangan kesehatan mental di dunia kerja,” jelas Dr Mimansa Singh Tanwar, seorang Psikolog kepada Healthshots. Perusahaan pun harus mengambil langkah untuk menyebarkan informasi berkaitan dengan prioritas kesehatan mental.
Hal ini berguna agar individu di tempat kerja mulai menyadari pentingnya dan dampaknya terhadap kesejahteraan mereka. Ingat, memprioritaskan kesehatan mental kita mulai dengan membangun kesadaran dan kepekaan terhadap kesehatan mental dan kekhawatiran terkait.
2. Komunikasi terbuka
Adanya komunikasi terbuka membuat karyawan merasa lebih nyaman dalam bekerja. Hal ini karena mereka mampu secara terbuka menyuarakan kesulitan kesehatan mentalnya dan mencari bantuan yang relevan. Karyawan harus merasa nyaman mendiskusikan masalah mereka dengan atasan atau HRD mereka tanpa takut akan dampaknya.
3. Strategi untuk meningkatkan kesejahteraan
Stres di tempat kerja mungkin umum kita alami. Kondisi ini harus tertangani berdasarkan konsep kesejahteraan yang menyeluruh melalui berbagai cara yang berfokus pada pengurangan stres.
Perusahaan juga dapat meningkatkan kesehatan mental yang lebih baik dengan mendorong karyawan untuk menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan melarang kerja lembur. Kemudian memastikan istirahat teratur bagi karyawan untuk bersantai dan memulihkan tenaga.
4. Pertolongan pertama psikologis
Perusahaan harus memasukkan pelatihan tentang pertolongan pertama psikologis untuk meningkatkan dukungan antar-rekan kerja dan mendorong respons sensitif terhadap tekanan di tempat kerja.
Kolega dan supervisor dapat bertindak sebagai responden pertama terhadap individu yang menunjukkan tanda-tanda kesusahan. Berdasarkan prinsip lihat, dengar, dan tautan, dukungan pertolongan pertama psikologis benar-benar dapat mengurangi tekanan dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi individu di tempat kerja, menurut pakar.
5. Program bantuan karyawan (EAP)
Merupakan program yang menawarkan layanan gratis atau berbiaya rendah kepada karyawan dan keluarganya untuk membantu mengatasi masalah pribadi dan terkait pekerjaan.
Dalam program itu, bersama dengan pemeriksaan berkala terkait kesehatan lainnya, kesehatan mental preventif harus kita sertakan. Program ini membantu memberikan konseling rahasia dan layanan dukungan bagi karyawan yang menghadapi tantangan tersebut.