• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Minggu, 06/07/2025 21:16
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Ini 7 Penyakit pada Tubuh Akibat Radikal Bebas

Teori radikal bebas tentang penuaan dan penyakit dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang menua lebih lambat dari pada yang lain.

Ricky Marly by Ricky Marly
15/07/24 - 14:33
in Kesehatan
A A
Ini 7 Penyakit pada Tubuh Akibat Radikal Bebas

(dok. pixabay.com)

Jakarta (Lampost.co) — Radikal bebas bisa terkait dengan penuaan dan sejumlah penyakit. Namun sedikit yang kita ketahui mengenai perannya dalam kesehatan manusia atau bagaimana mencegahnya agar tidak membuat orang sakit.

Teori radikal bebas tentang penuaan dan penyakit dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang menua lebih lambat dari pada yang lain.

Meski radikal bebas diproduksi secara alami di dalam tubuh, namun faktor gaya hidup dapat mempercepat produksinya. Itu termasuk, paparan bahan kimia beracun, seperti pestisida dan polusi udara, merokok, alkohol, dan gorengan.

Baca Juga:

Ini Tips Jaga Kesehatan Ketika Memasuki Masa Pancaroba

Faktor gaya hidup ini telah terkait dengan penyakit seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Jadi, stres oksidatif mungkin menjadi alasan mengapa paparan zat tersebut menyebabkan penyakit. Apa sajakah itu?

Penyakit akibat radikal bebas

Menurut teori penuaan radikal bebas, yang pertama kali muncul pada 1956, radikal bebas merusak sel seiring berjalannya waktu. Dan mengutip laman Medical News Today, seiring bertambahnya usia, tubuh kehilangan kemampuannya untuk melawan efek radikal bebas.

Hasilnya adalah lebih banyak radikal bebas, lebih banyak stres oksidatif, dan lebih banyak kerusakan sel yang mengarah pada proses degeneratif serta penuaan normal. Berbagai penelitian dan teori telah menghubungkan stres oksidatif akibat radikal bebas dengan:

1. Penyakit sistem saraf pusat seperti Alzheimer dan demensia lainnya

2. Penyakit kardiovaskular akibat penyumbatan pembuluh darah

3. Gangguan autoimun dan inflamasi, seperti rheumatoid arthritis dan kanker

4. Katarak dan penurunan penglihatan terkait usia

5. Perubahan penampilan terkait usia, seperti hilangnya elastisitas kulit, kerutan, rambut beruban, rambut rontok, dan perubahan tekstur rambut

6. Diabetes

7. Penyakit degeneratif genetik, seperti penyakit Huntington atau Parkinson.

 

Ingat, penumpukan radikal bebas yang bertahap namun semakin cepat memberikan satu penjelasan mengapa tubuh yang sehat pun akan menua dan memburuk seiring berjalannya waktu.

Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan tidak dapat menyembuhkan efek radikal bebas, setidaknya jika antioksidan berasal dari sumber buatan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apa itu radikal bebas dan mengapa mereka terbentuk.

Ada kemungkinan bahwa radikal bebas merupakan tanda awal sel sudah melawan penyakit, atau pembentukan radikal bebas tidak bisa terhindari seiring bertambahnya usia. Tanpa lebih banyak data, mustahil untuk memahami masalah radikal bebas sepenuhnya.

Orang yang tertarik untuk memerangi penuaan akibat radikal bebas harus menghindari sumber radikal bebas yang umum, seperti polusi dan makanan yang digoreng. Mereka juga harus mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang tanpa khawatir tentang suplemen antioksidan.

Tags: penuaanpenyakitpolusi udaraRadikal bebas
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

makanan dikerubngi semut

Jika Sudah Dikerubungi Semut, Apakah Makanan Masih Layak Konsumsi?

by Delima Napitupulu
06/07/2025

Jakarta (lampost.co)--Apakah semut pernah mengerubungi makananmu di atas meja? Jika iya, apakah kamu langsung membuangnya atau membersihkan lalu memakannya kembali?...

panic attack

Psikiater Ini Kasih Kiat Mengatasi Panic Attack dengan Makan Permen

by Delima Napitupulu
06/07/2025

Jakarta (lampost.co)--Apakah kamu pernah mengakami serangan kepanikan? Ada cara jitu untuk meredam rasa panik dengan mengalihkan perhatian melalui indra perasa....

hujan

Saat Hujan Biasanya Malas Minum, Ternyata Ini Penyebabnya

by Delima Napitupulu
06/07/2025

Jakarta (lampost.co)--Beberapa waktu terakhir Lampung dan sekitarnya sering hujan, berangin, dan dingin. Kondisi itu membuat kita sedikit banyak malas minum....

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.