Jakarta (Lampost.co) — Diabetes menjadi salah satu penyakit tidak menular yang patut kita waspadai bahkan di tingkat global.
Berdasarkan data terbaru dari Internasional Diabetes Federation (IDF), menunjukkan lebih dari 537 juta orang dewasa di dunia mengalaminya pada 2024.
Biasanya penyakit ini ditandai dengan fase pradiabetes. Fase transisi saat kadar gula darah lebih tinggi dari gula darah normal dengan kondisi kadar glukosa di antara 100-125 mg/dL.
Baca Juga:
6 Makanan Ini Ampuh Jaga Kesehatan Mata, Nomor 4 Sering Diabaikan
Melansir Antara melalui Times of India, Sabtu, 16 Agustus 2025, pemeriksaan rutin bisa membantu mendeteksinya. Namun beberapa orang juga mengalami kondisi pradiabetes dengan gejala-gejala keanehan pada tubuh.
Namun hal itu kerap kita abaikan karena terkesan sebagai masalah kesehatan yang tidak serius.
Berikut lima gejala peringatan pradiabetes yang bisa kita waspadai. Sehingga dapat kita lakukan pencegahan agar penyakit ini tidak berubah menjadi penyakit yang lebih parah, yakni diabetes.
1. Meningkatnya rasa haus dan sering buang air kecil
Salah satu tanda awal pradiabetes adalah rasa haus yang berlebihan dan kita kenal dengan nama polidipsia.
Kondisi ini menyebabkan seseorang merasa haus lebih sering meski sebenarnya hidrasinya telah cukup. Serta karena kondisi akhirnya seseorang jadi sering buang air kecil.
2. Kulit yang menggelap
Gejala signifikan dari tubuh yang mengalami pradiabetes adalah menghitamnya kulit di beberapa area tertentu seperti ketiak dan belakang leher.
Kondisi ini memiliki nama medis akantosis nigrikansa. Kulit-kulit di daerah lipatan seperti leher, ketiak, dan selangkangan mungkin tampak gelap dan seperti beludru.
3. Kelelahan
Kelelahan tubuh yang berulang dan rasa tak memiliki energi dapat menjadi gejala peringatan dari pradiabetes.
Ketika kondisi ini terjadi berulang besar kemungkinan tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai energi. Serta biasanya kelelahan yang kita rasakan tidak hanya terjadi pada fisik, tapi juga mental.
Kelelahan kronis bisa berdampak negatif pada konsentrasi, suasana hati, dan produktivitas.
4. Penglihatan kabur
Kadar gula darah yang tinggi juga dapat memengaruhi penglihatan menjadi kabur. Gula darah tinggi dapat menyebabkan pergeseran cairan di lensa mata. Kemudian menjadi penyebab pembengkakan dan akhirnya penglihatan menjadi kabur.
Gejala ini bisa datang dan pergi dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga konsultasi dengan dokter menjadi penting sebelum pembuluh darah di retina rusak dan tidak berfungsi sepenuhnya.
5. Kebas atau kesemutan
Kerusakan saraf dapat terjadi akibat kadar gula yang tinggi dan kita kenal dengan kondisi bernama neuropati.
Kondisi ini biasanya menyebabkan seseorang sering mengalami kesemutan, kebas, atau mati rasa di tangan dan kakinya. Gejala ini menjadi salah satu tanda krusial bagi penderita pradiabetes.