Jakarta (Lampost.co) – Praktisi Kesehatan dr. Ngabila Salama membagikan berbagai tips bagi masyarakat agar kesehatan tetap terjaga ketika memasuki masa pancaroba.
“Cuaca yang tidak menentu seperti saat ini atau musim pancaroba, jika menuju musim penghujan penyakit akan sering muncul,” kata Ngabila kepada Antara melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu, 7 Juli 2024.
Ia menuturkan, sejumlah penyakit yang kerap terjadi ketika masuk musim hujan adalah demam berdarah dengue (DBD). Hal ini karena potensi munculnya genangan air di tempat-tempat yang tertutup makin banyak. Contohnya berupa pot tanaman, kubangan air dan tempat penampungan air di rumah seperti bak mandi atau ember.
Baca Juga:
Sejumlah Mitigasi Pertanian Perlu Digalakkan Jelang Musim Kemarau
Sementara jika cuaca kembali panas, penyakit yang dapat mengenai masyarakat adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia terutama pada anak, dan Covid-19.
“Kemudian ada penyakit akibat polusi udara secara akut yakni ISPA, pneumonia, serangan asma sampai PPOK,” ujar Ngabila.
Ngabila menganjurkan ketika cuaca mendadak panas dan polusi udara tinggi, masyarakat sebaiknya menggunakan masker KF94 atau KN95 untuk mencegah partikel PM 2.5 yang berbahaya bagi kesehatan.
Proteksi diri itu dapat kita ikuti dengan rajin mencuci tangan dan menjaga jarak ketika sedang berada di kerumunan.
“Mohon diingat bahwa polusi udara membuat saluran nafas menjadi lebih sensitif, sehingga mudah terkena penyakit, jika sudah kena itu akan sulit untuk sembuh,” katanya.
Serangan Panas
Lebih lanjut hal lain yang harus kita waspadai adalah serangan panas atau heat stroke. Masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan saat suhu udara sedang tinggi, rajin memakai payung, kacamata hitam, tabir surya hingga baju berwarna cerah sebagai pelindung diri.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat rutin mengonsumsi air putih setidaknya tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12-16 gelas per hari, tanpa menunggu haus guna menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Sementara ketika musim hujan tiba, karena akan banyak genangan air di sekitar lingkungan rumah, warga dapat menggalakkan Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik (G1R1J) dengan konsep Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3×10 setiap Jumat pagi.
Artinya, pencegahan tersebut pada setiap jam 10 pagi dengan durasi 10 menit efektif, selama 10 minggu berturut-turut.
Terkait dengan konsumsi makanan, Ngabila menilai memakan sayur dan buah yang banyak mengandung air seperti semangka, melon, pir, dan apel akan lebih bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh selain meminum air putih.