Bandar Lampung (lampost.co)–Kaldu tulang kembali jadi tren di dunia kesehatan dan gizi. Padahal, makanan ini sudah lama ada di dapur tradisional Indonesia. Rasanya gurih, hangat, dan penuh manfaat. Konsumsi rutin kaldu tulang terbukti mendukung sistem imun dan menjaga kesehatan pencernaan.
Ahli gizi klinis Rina Aditya, M.Gizi, menyebut kaldu tulang sebagai “superfood yang terlupakan”. “Dalam satu mangkuk kaldu tulang, kita dapat glutamin, kolagen, dan mineral esensial yang sangat penting untuk daya tahan tubuh,” jelasnya saat seminar gizi di Bandung.
Kandungan glutamin membantu memperbaiki lapisan usus dan memperkuat penghalang mukosa, yang penting dalam pertahanan awal tubuh terhadap infeksi. Sementara kolagen dan gelatin membantu mempercepat pemulihan jaringan dan menyehatkan sendi.
“Kaldu tulang sangat baik untuki anak-anak, lansia, bahkan pasien pascaoperasi. Ini cairan bergizi tinggi yang mudah terserap tubuh,” tambah Rina.
Kaldu juga mengandung elemen penting seperti fosfor, magnesium, dan kalsium dalam bentuk yang mudah dicerna. Ini membantu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, mencegah kram otot, serta mendukung fungsi enzim dan otot.
Hasil Maksimal
Untuk hasil maksimal, sebaiknya kaldu dimasak perlahan selama 6–12 jam agar nutrisinya keluar sempurna. Gunakan tulang sapi atau ayam berkualitas tanpa lemak berlebih. Bisa juga tambahkan cuka apel agar mineral lebih mudah larut dalam air.
Jangan remehkan kekuatan dapur sendiri. Kaldu tulang adalah solusi sederhana, murah, dan alami untuk menjaga daya tahan tubuh tanpa harus membeli suplemen mahal.