Jakarta (Lampost.co)— Baru-baru ini, sebuah kasus langka ditemukan pada jenazah seorang pria yang memiliki tiga penis, kondisi yang terkenal sebagai triphallia.
Kasus ini menjadi perhatian karena hanya sekali, sebelumnya kondisi serupa pernah di laporkan dalam literatur medis.
Penemuan ini berasal dari studi leh mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Birmingham, Inggris. Mereka meneliti jenazah pria berusia 78 tahun yang menyumbangkan untuk penelitian medis. Selama pemeriksaan, menemukan bahwa pria tersebut memiliki tiga penis.
Baca juga: Bayi Tabung Jadi Solusi Pemilihan Jenis Kelamin Anak?Begini Penjelasannya
Penelitian yang terbit dalam Journal of Medical Case Reports mengungkapkan bahwa triphallia merupakan kelainan bawaan. Yang kemungkinan besar tidak terdeteksi selama hidupnya.
Kondisi anatomi yang tak lazim ini berpotensi memengaruhi fungsi tubuh, seperti meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, masalah ereksi, atau gangguan reproduksi.
Kasus ini adalah yang kedua terdokumentasi setelah laporan pada tahun 2020 yang mencatat kasus serupa pada bayi yang baru lahir.
Pria tersebut belakangan dapat mengetahui memiliki tinggi sekitar 182 cm dan berkulit putih, dengan penampilan luar alat kelamin yang tampak normal.
Namun, saat pembedahan berlangsung, menemukan dua penis tambahan berukuran kecil yang tersembunyi di dalam kantung skrotum. Kedua penis tambahan tersebut berbagi saluran uretra dengan penis utama, yang menimbulkan pertanyaan tentang mekanisme perkembangan genetik yang mungkin berperan dalam kondisi ini.
Para peneliti menjelaskan bahwa perkembangan organ genital biasanya terjadi antara minggu ke-4 hingga ke-7 kehamilan. Saat pembentukan penis yang mengendalikan oleh hormon dihidrotestosteron (DHT). Gangguan genetik yang memengaruhi ekspresi reseptor androgen dapat menyebabkan variasi pada perkembangan genital.
Prediksinya, triphallia ini akibat dari tiga tuberkulum genital yang berkembang secara bersamaan. Pemicunya adalah faktor genetik atau kondisi medis tertentu.