• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Sabtu, 12/07/2025 16:28
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup

Ilmuan Prediksi 1 Hari di Bumi Bakal Jadi 25 Jam, ini Penyebabnya

Effran by Effran
20/08/24 - 18:48
in Gaya Hidup
A A
Ilustrasi Bumi. Freepik

Ilustrasi Bumi. Freepik

London (Lampost.co) — Ilmuan menyebut durasi 1 hari di bumi yang selama ini 24 jam bakal menjadi 25 jam. Prediksi itu menjadi hasil studi para peneliti di University of Wisconsin – Madison.

Para peneliti melihat jarak bulan yang makin menjauh dari bumi. Pergerakan bulan itu menjauhi Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 sentimeter per tahun.

Atas pengamatan itu, ilmuan memprakirakan waktu sehari di Bumi akan bertambah menjadi 25 jam. Hal itu bisa terjadi dalam waktu sekitar 200 juta tahun lagi.

BACA JUGA: Merawat Bumi di Tengah Maraknya Eksploitasi Lingkungan

Bahkan, hasil studi yang terpublikasi dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Science menyebut kondisi itu pernah terjadi sekitar 1,4 miliar tahun lalu.

Saat itu Bulan lebih dekat dengan Bumi dan rotasi harian planet tersebut berlangsung lebih dari 18 jam. Namun, seiring makin jauhnya jarak antara Bumi dan Bulan, waktu satu hari juga bertambah panjang.

Profesor geofisika di Royal Holloway, Universitas London, David Waltham, menjelaskan gaya gesek pasang surut Bumi memperlambat rotasinya. Sementara Bulan mendapatkan energi itu sebagai momentum sudut.

Ahli geosains, Stephen Meyers, mengatakan jarak Bumi dan Bulan sekitar 238.000 mil, sehingga butuh hingga 27,3 hari dalam satu orbit mengelilingi Bumi.

“Pergerakan bertahap Bulan yang menjauh dari Bumi itu diketahui dala puluhan tahun terakhir,” kata profesor di Universitas Wisconsin – Madison itu.

Meski begitu, penelitian Universitas Wisconsin-Madison lebih berfokus pada konteks geologis fenomena itu.

Analisis formasi geologi kuno dan lapisan sedimen turut melacak sejarah sistem Bumi dan Bulan selama miliaran tahun. Sehingga, memberikan gambaran lebih jelas terkait 25 jam dalam sehari di planet tersebut. Pergeseran bulan yang menjauh dari Bumi, peneliti sebut sebagai proses ‘resesi bulan.’

“Kami tahu proses itu dari para astronot misi Apollo, yang menempatkan reflektor di bulan. Sehingga, peneliti di Bumi menembakkan laser ke permukaan bulan dan mengukur kecepatan bulan yang terus menjauh,” ujarnya.

Tags: BumijurnalPenelitian
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Jangan Tertipu! Ini Cara Membedakan Beras Asli, Palsu, dan Oplosan

Jangan Tertipu! Ini Cara Membedakan Beras Asli, Palsu, dan Oplosan

by Ricky Marly
03/07/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Beras termasuk makanan pokok bagi mayoritas masyarakat di Indonesia. Namun di balik kebutuhannya yang tinggi, keaslian beras...

Kram kaki dan kolesterol tinggi

5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Sering Terasa Setelah Bangun Tidur

by Sri Agustina
23/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)-- Banyak orang baru sadar punya kolesterol tinggi setelah mengalami serangan jantung atau stroke, padahal tubuh sebenarnya kerap...

Kolesterol

Waspadai Kolesterol Tinggi, Si Pembunuh Diam-Diam yang Sering Tak Bergejala

by Sri Agustina
16/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Kolesterol tinggi kerap dijuluki sebagai silent killer atau “pembunuh diam-diam” karena tidak menunjukkan gejala yang jelas....

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.