PBandar Lampung (Lampost.co)— Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menegaskan bahwa wabah ini belum berakhir. Mpox, yang sempat mendominasi berita ketika penyebarannya meluas di AS dan negara lain, masih menjadi ancaman.
Meskipun kasus sempat terkendali dalam beberapa bulan, CDC memperingatkan adanya kemungkinan kebangkitan kasus tahun ini.
CDC menyarankan individu yang berisiko tinggi untuk segera divaksinasi terhadap Mpox. Dengan adanya rekomendasi ini, wajar jika muncul pertanyaan mengenai vaksin dan efek sampingnya.
Dua vaksin yang saat ini tersedia untuk Mpox adalah ACAM2000 dan JYNNEOS (juga terkenal sebagai Imvamune atau Imvanex). Berikut penjelasan tentang kedua vaksin ini dan potensi dampak yang ditimbulkan:
Vaksin ACAM2000
Vaksin ACAM2000 awalnya di lisensikan untuk mencegah cacar, tetapi juga efektif mencegah Mpox, menurut CDC. Pemberiaanya dengan cara menusuk permukaan kulit, yang akan menyebabkan lesi atau “take” pada tempat suntikan.
Virus dari lesi ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain atau bahkan ke orang lain. Efek samping yang mungkin timbul termasuk nyeri, bengkak.
Kemerahan di tempat suntikan, demam, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening. Hingga komplikasi serius seperti perikarditis atau miokarditis. Risiko ini lebih tinggi pada individu dengan riwayat penyakit seperti penyakit kencing manis atau penyakit jantungNamun, data mengenai efek samping ini masih belum konsisten dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Vaksin JYNNEOS
Vaksin jenis JYNNEOS juga merupakan vaksin virus hidup, tetapi tidak dapat bereplikasi, sehingga tidak menular atau menyebabkan penyakit pada penerimanya.
Pemberian vaksin ini dalam dua dosis dengan jarak empat minggu. Dan individu menganggap telah di vaksinasi penuh dua minggu setelah dosis kedua.
JYNNEOS menjadi pilihan utama di AS karena keamanannya lebih tinggi dari pada ACAM2000 dan dapat di berikan kepada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau penderita eksem. Efek samping umum dari JYNNEOS meliputi nyeri, gatal, kemerahan di tempat suntikan, demam, sakit kepala, kelelahan.
Mual, menggigil, dan nyeri otot. Efek samping ini menandakan respons sistem kekebalan tubuh dan umumnya dapat mentoleransi dengan baik.
Terkait ketersediaan vaksin Mpox, vaksin yang awalnya penggunakan untuk smallpox telah berkembangkan dan meneliti untuk pencegahan Mpox. Namun ketersediaan global masih terbatas.
Beberapa negara merekomendasikan vaksinasi untuk individu yang berisiko, seperti mereka yang memiliki kontak dekat dengan penderita Mpox. Vaksinasi massal saat ini tidak dianjurkan.