Pesawaran (Lampost.co): Pemerintah Kabupaten Pesawaran berhasil menurunkan pravelensi stunting di 2023 sebanyak 15,1% dari angka pravelensi stunting 2022 sebesar 25,1%.
Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran Nanda Indira Dendi mengatakan, berdasarkan hasil dari survei SKI (Survey Kesehatan Indonesia) oleh Kementerian Kesehatan pada September 2023, angka pravelensi stunting di Kabupaten Pesawaran 2023 turun menjadi 10,0%
“Capaian ini sesuai dengan yang kita harapkan. Dan ini merupakan hasil kerja keras bersama. Saat ini angka pravelensi stunting di Kabupaten Pesawaran di 2023 menjadi 10,0%. Sedangkan di tahun 2022 sebesar 25,1%,” ujarnya, Jumat, 26 April 2024.
Nanda mengatakan, penurunan stunting tersebut merupakan hasil kerja keras semua pihak yang terlibat. Mulai dari Tim TPPS kabupaten sampai desa dan OPD di ruang lingkup pemkab setempat. Serta para pihak ketiga yang memang peduli terhadap upaya pencegahan dan penurunan stunting.
“Tentunya, kami bersama Pemkab Pesawaran terus memaksimalkan berbagai program agar target penurunan stunting dapat tercapai. Seperti menyusun regulasi tentang upaya percepatan penurunan stunting. Kemudian tim koordinasi pencegahan dan penurunan stunting yang bergerak cepat, menyusun TPPS di kecamatan dan desa,” ujar dia.
Perbub No. 35 Tahun 2023
Menurutnya, usaha percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Pesawaran telah mereka laksanakan dengan terbitnya Perbup No. 35 Tahun 2023 (hasil revisi) tentang Percepatan Penurunan Stunting untuk menindaklanjuti Perpres 72 Tahun 2021. Selain itu juga untuk memaksimalkan upaya Pemkab Pesawaran menerbitkan juga Surat Edaran Bupati. Serta SK pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa dan SK tim audit kasus stunting.
“Kami juga menetapkan desa lokus stunting per tahun dan melaksanakan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Kemudian melaksanakan intervensi. Secara spesifik kegiatan intervensi itu meliputi, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita kurus. Lalu pemberian tablet tambah darah bagi remaja, wanita usia subur dan ibu hamil. Tidak lupa juga promosi dan konseling pemberian makanan bagi bayi dan anak,” kata dia.
Nanda berharap hasil prevalensi di 2024 dari survei SKI yang rencananya sekitar September 2024 mendatang bisa berdampak banyak dan positif.
“Sehingga menghasilkan penurunan angka prevalensi stunting di Kabupaten Pesawaran dan memaksimalkan target capaian secara nasional. Saya juga memberikan penghargaan kepada para penggerak lini lapangan. Mereka yang secara konsisten berdedikasi memberikan pelayanan pendampingan serta edukasi. Mulai kepada remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, keluarga yang mempunyai bayi dalam upaya pencegahan stunting di Pesawaran,” katanya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.