Pesawaran (Lampost.co): Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran mencatat ratusan masyarakat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama 2024. Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantas Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Pesawaran, Chris Manurung mengatakan, jumlah kasusnya 182 berdasarkan data yang tercatat sejak Januari hingga 17 Mei lalu.
“Selama lima bulan terakhir, bulan Januari ada sebanyak 17 kasus. Kemudian Februari meningkat jadi 30 kasus. Lalu di bulan Maret naik lagi menjadi 57 kasus. Pada April menurun 51 kasus dan di pertengahan bulan Mei ada 14 kasus,” ujarnya, Senin, 20 Mei 2024.
Baca juga: Kasus DBD di Bandar Lampung Alami Peningkatan
Dia mengatakan, Kecamatan Negeri Katon menjadi kecamatan yang tertinggi terserang DBD di Pesawaran. Dengan jumlah kasus mencapai 66.
“Kita bandingkan, Januari-Mei 2023 lalu, kasus tahun ini terbilang relatif sama. Namun, kalau kita lihat data keseluruhan kasus DBD di Pesawaran terbilang cukup tinggi,” ujar dia.
Dia mengatakan, banyaknya kasus DBD ini penyebabnya karena curah hujan yang tinggi. Selain itu masih banyak masyarakat yang belum sadar arti penting PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan menerapkan 3M Plus.
“Masyarakat kira ini, masih menganggap fogging adalah jalan utama pemberantasan DBD. Sehingga masyarakat abai terhadap pertumbuhan jentik karena tidak menerapkan PSN. Akhirnya jentik-jentik itu berkembang biak menjadi nyamuk dewasa. pembawa virus dengue saat terjadi musim hujan,” kata dia.
Dia mengatakan, apabila masyarakat terserang penyakit DBD dengan gejala demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Memang harus melakukan penanganan di rumah sakit. Menurutnya, penanganan DBD tidak bisa di rumah saja.
“Saat terkena DBD, maka trombosit akan turun. Pasien akan kehilangan banyak cairan tubuh, sehingga apabila tidak ditangani di rumah sakit, maka akan memperparah keadaan pasien. Itu bisa menyebabkan syok hingga kematian,” katanya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.