Jakarta (Lampost.co) — Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak orang sukai. Menurut data World Population Review, minuman berkafein ini juga paling banyak orang konsumsi di pagi hari.
Namun masih ada masyarakat yang bertanya, sebaiknya mengonsumsi kopi dalam keadaan panas atau dingin? Pembuatannya pun sebenarnya berbeda dan memiliki kadar kafein yang berbeda juga.
Ahli gizi dan pendidik diabetes bersertifikat Dr. Archana Batra dalam Healthshots mengatakan, kadar kafein pada kedua jenis kopi bergantung pada teknik penyeduhan dan rasio kopi dengan air atau susu. Kopi panas mungkin memiliki konsentrasi yang lebih tinggi karena waktu penyeduhan yang lebih lama.
Baca Juga:
Ini 4 Minuman Sehat yang Bisa Gantikan Kopi di Pagi Hari
Manakah yang lebih sehat, kopi dingin atau panas?
Menurut American Chemical Society, kopi panas umumnya mengandung lebih banyak antioksidan dari pada cold brew. Ini membantu melawan stres oksidatif dan peradangan yang berpotensi mengurangi risiko penyakit tertentu.
Aroma kopi panas saat baru kita seduh dapat memiliki efek menenangkan dan membantu mengurangi stres. Selain itu, kehangatan kopi panas memberikan kenyamanan, terutama dalam cuaca yang lebih dingin dan dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Di sisi lain, kopi dingin menawarkan serangkaian kelebihannya sendiri. Bagi mereka yang memiliki perut sensitif atau mereka yang rentan terhadap refluks asam, kopi dingin bisa jadi tidak terlalu mengiritasi dari pada minum kopi panas.
Menurut Dr. Batra, kandungan kafeinnya sering kali lebih rendah. Hal ini menjadikan kopi dingin sebagai pilihan yang tepat bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau ingin membatasi asupannya.
Selain itu, kopi dingin dapat kita siapkan dengan cepat sehingga praktis bagi mereka yang sibuk. Minuman menyegarkan ini biasanya dinikmati di hari yang panas.
Menurut Dr. Batra, tidak ada yang menentukan siapa yang lebih sehat. Pilihan sehat terletak pada ada tidaknya gula, krimer, dan tambahan lainnya. Sebaiknya memang mengonsumsi kopi tanpa tambahan lainnya.
Selain itu, kamu sebaiknya tetap membatasi konsumsi kopi. Bagi orang dewasa yang sehat, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menganggap hingga 400 miligram kafein per hari atau kira-kira empat hingga lima cangkir kopi.
Namun sensitivitas individu terhadap kafein bervariasi. Begitu pula kecepatan metabolisme orang. Kondisi kesehatan dan pengobatan tertentu dapat meningkatkan sensitivitas terhadap kafein.