Bandar Lampung (Lampost.co)–Selain menyegarkan, ternyata semangka (Citrullus lanatus) sebagai buah tropis yang populer di Indonesia punya khasiat banyak untuk atasi nyeri otot maupun peradangan.
Daging buah berwarna merah cerah dan biji-biji kecil yang tertanam di seluruh bagiannya, semangka penuh nutrisi dan antioksidan sehingga baik buat kesehatan.
“Semangka dengan 92 persen air yang membuatnya bagus untuk hidrasi dan keseimbangan elektrolit karena mengandung kalium dan magnesium,” kata ahli diet dan nutrisi, Maggie Michalczyk, melansir Eatingwell.
Baca Juga: Ini Segudang Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan
Selain mendukung hidrasi, semangka juga dapat meningkatkan banyak aspek kesehatan, termasuk kesehatan jantung. Juga mencegah kondisi kesehatan tertentu.
Jika dikonsumsi dalam batas wajar dan rutin, semangka dapat memberikan beragam manfaat, termasuk meredakan beberapa jenis penyakit.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa penyakit yang bisa diredakan dengan makan semangka:
1. Risiko kanker dan tumor
Beberapa senyawa tanaman yang ditemukan dalam semangka, termasuk likopen dan cucurbitacin E, memiliki efek antikanker.
Meskipun hasil penelitian beragam, asupan likopen kaitannya dengan risiko lebih rendah dari beberapa jenis kanker. Seperti kanker prostat dan kanker kolorektal.
Likopen diyakini bekerja dengan menurunkan kadar faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF) dalam darah, hormon yang mendorong pembelahan sel, di mana kanker terbentuk ketika pembelahan sel menjadi tidak terkendali.
Selain itu, cucurbitacin E dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan mendorong proses penghancuran dan pembuangan sel kanker oleh tubuh. Meskipun demikian, perlu penelitian lebih lanjut pada manusia.
2. Peradangan
Kombinasi antioksidan, likopen, dan vitamin C dalam semangka dapat membantu menurunkan peradangan dan kerusakan oksidatif.
Hasil studi pada tikus mencatat, pemberian bubuk semangka untuk melengkapi pola makan yang tidak sehat menghasilkan lebih sedikit stres oksidatif. Selain itu, kadar protein C-reaktif penanda inflamasi lebih rendah daripada kelompok kontrol.
Sebagai antioksidan, likopen juga dapat menunda perkembangan penyakit alzheimer. Namun ini perlu lebih banyak penelitian tentang topik tersebut.
3. Gangguan jantung
Beberapa nutrisi dalam semangka dapat mendukung kesehatan jantung dan mencegah beberapa gangguan jantung. Penelitian menunjukkan, likopen dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Keduanya merupakan kunci kesehatan kardiovaskular.
Semangka juga mengandung citrulline, yaitu asam amino yang dapat meningkatkan kadar oksida nitrat dalam tubuh. Dan ini membantu pembuluh darah melebar untuk menurunkan tekanan darah.
Vitamin dan mineral lain dalam semangka meliputi magnesium, kalium, dan vitamin A, B6, dan C, semuanya menyehatkan dan dapat membantu kesehatan jantung secara keseluruhan.
4. Nyeri otot
Citrulline juga memiliki manfaat dalam meningkatkan performa latihan dan mengurangi nyeri otot. Selain di semangka, citrulline juga tersedia dalam bentuk suplemen.
Satu ulasan menemukan, asupan citrulline secara teratur selama minimal 7 hari meningkatkan performa aerobik dengan meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh.
Asam amino ini membantu melebarkan pembuluh darah sehingga jantung tidak perlu bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya pada manusia.
5. Gangguan pencernaan
Semangka mengandung banyak air dan sedikit serat, yang keduanya perlu untuk mengelola pencernaan yang sehat.
Pasalnya, serat membantu menjaga usus agar tetap teratur, sementara air bisa membantu memindahkan limbah melalui saluran pencernaan.
Namun, makan semangka dalam jumlah berlebihan juga dapat mengakibatkan masalah pencernaan, seperti kembung, gas, dan diare.
Hal ini karena semangka mengandung FODMAP, sekelompok karbohidrat rantai pendek yang tidak dapat tercerna atau terserap secara perlahan di usus kecil. Jadi batasi asupan makan semangka agar tidak lebih dari 300 gram atau 2 mangkuk per hari.
Anda juga bisa mengikuti berita kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) di website pafikabupatenbatanghari.org