Jakarta (lampost-co.preview-domain.com)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan bahwa seluruh pihak harus siap dalam menghadapi lonjakan kasus demam berdarah dangue (DBD) saat musim penghujan. Upaya pemberantasan sarang nyamuk dan kesiapan layanan kesehatan harus konsisten dilakukan.
“Di sejumlah daerah di tanah air saat ini mulai bermunculan kembali kasus DBD baik di Jawa maupun di sejumlah luarJawa. Sistem pelayanan kesehatan dan masyarakat harus benar-benar siap mengantisipasi merebaknya kasus DBD di tanah air,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima lampost-co.preview-domain.com pada Kamis, 1 Februari 2024.
Pada kesempatan akhir tahun lalu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) mengatakan Indonesia selama 50 tahun terakhir berupaya menekan kasus DBD. Beragam cara telah dilakukan untuk menekan kasus DBD dengan dana miliaran rupiah tiap tahunnya, tapi angka kasus masih di atas 10 per 100 ribu populasi yang merupakan batas standar World Health Organization (WHO).
“Saat ini, incident rate kasus DBD di Indonesia masih berada di 28 per 100 ribu penduduk. Pada data tahun 2022, dilaporkan 143.300 kasus dengan 1.236 kematian. Kelompok umur dengan kematian tertinggi pada rentang usia 5-14 tahun,” kata Lestari.
Menurut Lestari, catatan tersebut harus menjadi dasar peningkatan respon para pemangku kepentingan terhadap merebaknya kasus DBD di awal tahun ini. Apalagi kelompok umur yang rentan terhadap DBD adalah kelompok usia belia, calon generasi penerus bangsa.
Langkah strategis yang menyeluruh, jelas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus segera dilakukan dalam upaya mencegah kematian, sekaligus penyebaran DBD di tanah air,” kata Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Untuk itu Lestari mendorong agar kolaborasi yang kuat terbangun antarpemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan kesiapan layanan kesehatan di sejumlah daerah untuk mengantisipasi potensi ledakan kasus DBD di tanah air.
Putri Purnama