• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 10/06/2025 13:02
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Sindrom Patah Hati: Ketika Cinta yang Hancur Bisa Mengancam Kesehatan Mental dan Fisik

Rasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam bisa berkembang menjadi depresi, kecemasan, hingga gangguan stres pasca trauma

Delima Napitupulu by Delima Napitupulu
19/05/25 - 12:58
in Kesehatan
A A
patah hati

Ilustrasi. (Freepik)

Bandar Lampung (lampost.co)–Patah hati bukan hanya soal perasaan sedih atau kecewa karena putus cinta. Dalam dunia medis dan psikologi, ada kondisi yang dikenal sebagai Sindrom Patah Hati atau Broken Heart Syndrome, yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan bahkan fisik seseorang secara serius.

Sindrom patah hati adalah respons stres emosional yang sangat kuat, biasanya dipicu oleh kehilangan seseorang yang dicintai, kekecewaan besar, atau peristiwa traumatis lain yang berhubungan dengan hubungan interpersonal. Gejalanya bisa menyerupai serangan jantung, seperti nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung tidak teratur, meski tidak ada penyumbatan pada pembuluh darah jantung.

Saat seseorang mengalami stres emosional yang hebat, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin dalam jumlah besar. Hormon ini dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung sementara, melemahkan otot jantung dan mengganggu ritme normal detak jantung. Kondisi ini sering kali terjadi secara tiba-tiba dan bisa dialami oleh siapa saja, terutama wanita usia paruh baya.

Tidak hanya dampak fisik, sindrom patah hati juga memengaruhi kesehatan mental. Rasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam bisa berkembang menjadi depresi, kecemasan, hingga gangguan stres pasca trauma (PTSD). Oleh karena itu, perhatian pada kesehatan mental sangat penting untuk pemulihan.

Gejala Sindrom

Selain nyeri dada dan sesak napas, beberapa gejala lain yang bisa muncul adalah:

Pusing atau merasa lemah

Pingsan atau hampir pingsan

Detak jantung cepat atau tidak teratur

Keringat dingin

Rasa cemas berlebihan dan ketakutan yang tidak jelas

Jika gejala-gejala tersebut muncul setelah mengalami stres emosional berat, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Kemudian, cari dukungan emosional.

 

Berbagi Perasaan

Berbagi perasaan dengan keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental bisa membantu mengurangi beban psikologis. Kemudian, perawatan medis. Dokter dapat memberikan obat untuk melindungi jantung dan mengurangi efek hormon stres. Pengawasan medis penting untuk mencegah komplikasi.

Kemudian, latihan relaksasi. Teknik pernapasan, meditasi, dan yoga dapat menurunkan tingkat stres dan membantu menenangkan pikiran.

Jaga pola hidup sehat. Makan bergizi, olahraga teratur, dan tidur cukup sangat membantu proses pemulihan fisik dan mental.

Sindrom patah hati mengingatkan kita bahwa emosi yang mendalam bisa berdampak besar pada tubuh dan pikiran. Jangan anggap remeh rasa sakit hati; jika dirasakan sangat berat, segera cari bantuan profesional. Merawat kesehatan mental sama pentingnya dengan merawat kesehatan fisik.

 

Tags: berita keehatandepresiinfo kesehatanKESEHATANkesehatan jantungkesehatan mentalSindrom Patah HatiStres Emosional
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

luka kaki

Waspada Luka Kaki saat Haji, Dokter PPIH Tangani Jemaah Diabetes di Mina

by Delima Napitupulu
10/06/2025

Mina (Lampost.co) — Kesehatan jemaah haji menjadi perhatian serius selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Minggu malam, 8 Juni 2025,...

kanker prostat

Kenali Gejala Kanker Prostat di Era Modern, hingga Inovasi Pengobatan Terkini

by Delima Napitupulu
09/06/2025

Bandar Lampung (lampost.co)--Kanker prostat tetap menjadi salah satu penyakit yang paling banyak mengincar pria, terutama seiring bertambahnya usia. Dengan kemajuan...

Ternyata 7 Makanan Bergizi Ini Sebaiknya Kita Hindari saat Makan Malam

Ternyata 7 Makanan Bergizi Ini Sebaiknya Kita Hindari saat Makan Malam

by Ricky Marly
09/06/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Makan makanan bergizi merupakan sesuatu yang harus kita lakukan demi kesehatan. Namun ternyata waktu untuk mengonsumsinya harus...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.