Bandar Lampung (Lampost.co)–Polresta Bandar Lampung berhasil mengungkap kasus penemuan mayat bersimbah darah di Jalan Pekon Ampay, Keteguhan, Telukbetung Timur. Pelaku diketahui merupakan ayah dan kakak kandung korban.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto mengungkapkan pelaku ayah kandung SR (61) dan kakak TR (34) membunuh korban secara bersama-sama dengan menusuk bagian leher menggunakan senjata tajam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mengidap gangguan jiwa dan kerap berprilaku tidak wajar. Pada saat kejadian, korban meracau dan marah-marah sambil mengayunkan sebilah pisau sehingga mengakibatkan sang ibu ketakutan dan berlari keluar rumah.
“Melihat kejadian, kakak korban TR, menegur dan berusaha menenangkan korban namun malah terjadi keributan. Sang kakak sempat diserang namun berjasil menghindari dari keluar rumah,” kata Ino Harianto dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Bandar Lampung pada Selasa, 25 Juli 2023.
Selanjutnya, mendengar keributan antara kedua anaknya, pelaku SR yang berada dalam kamar kemudian berusaha melerai dan menenangkan korban. Namun, SR sudah menyiapkan pisau untuk berjaga-jaga jika diserang korban.
“Saat ditenangkan tersebut, korban justru memarahi ayah kandung nya dan menendang ayah kandungnya tersebut,” jelas Kapolresta.
Ino mengatakan, TR tidak terima melihat korban menendang pelaku SR, lalu ia kembali masuk dan berusaha membantu ayahnya untuk menenangkan korban. TR memegangi korban, sementara SR mengambil pisau dari tangan korban.
Akhirnya, pisau terjatuh namun korban masih berusaha memberontak kepada kedua tersangka. Lalu pelaku SR mengambil pisau yang telah disiapkan dan menusukan ke dada korban namun berhasil ditepis korban menggunakan tangannya.
“Kemudian tusukan yang kedua berhasil terhunus ke leher korban yang mengakibatkan korban bersimbah darah dan meninggal dunia,” jelasnya.
Setelah korban meninggal, pelaku SR mengambil pisau yang awalnya dibawa korban kemudian membuangnya. Kemudian pisau yang digunakan menusuk korban diletakkan disamping korban.
“Setelah masyarakat berdatangan, pelaku SR dan TR mengatakan korban meninggal bunuh diri,” kata Ino.