Bandar Lampung (Lampost.co) — Penjaga salah satu pondok pesantren (Ponpes) wilayah Kecamatan Kedamaian, Suhairul (41) terancam 15 tahun penjara. Warga Kedamaian ini mencabuli dua santriwati yang masih di bawah umur pada tempatnya bekerja,
Atas perlakuan bejatnya, Unit Reskrim Polsek Tanjung Karang Timur menangkap pelaku. Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Enrico Donald Sidauruk mengatakan dua korban berinisial SS (17), dan SA (16). Masing-masing korban sudah terudapaksa sebanyak 8 kali.
Sementara perbuatan bejat pelaku pertama kali terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2024. Kemudian kejadian tersebut berulang kali pada sejumlah lokasi berbeda yang ada pada Pondok Pesantren tersebut. Pelaku sendiri berstatus pria yang memiliki istri, dan memiliki empat orang anak.
Baca Juga :
https://lampost.co/hukum/pelaku-pencabulan-anak-angkat-ditangkap-sedang-asik-main-kartu-gaple/
Selanjutnya Enrico menjelaskan. Salah satu santriwati hampir menjadi korban perbuatan bejat pelaku, dan melawan hingga gagal. Aparat pun mendapatkan laporan, dan ternyata ada korban lainnya. Usai serangkain penyelidikan dan alat bukti terdapatkan. Aparat menangkap pelaku tidak jauh dari Pondok tersebut, Rabu, 29 Januari 2025.
“Keduanya merupakan santriwati atau pelajar pondok tersebut. Dan keduanya berasal dari Kabupaten Lampung Selatan,” ujarnya, Kamis, 30 Januari 2025.
Kemudian dari pemeriksaan pelaku, salah satu korban dipaksa untuk bersetubuh ketika berada di kamar mandi saat sedang mencuci pada Rabu, 15 Oktober 2024. Dan hal berulang kali dilakukan pelaku pada tempat yang berbeda, karena korban takut untuk melaporkan peristiwa tersebut.
“Keduanya adalah pelajar yang mengalami dampak psikologis berat akibat peristiwa tersebut,” katanya.
Selanjutnya, dari peristiwa tersebut aparat menyita pakaian korban yang tersisa setelah peristiwa terjadi. Selain itu, pihak kepolisian juga berhasil mengumpulkan beberapa bukti lainnya yang terkait dengan kejadian tersebut.
Kemudian pelaku terjerat dengan pasal 81 dan atau pasal 82 UU RI No.17 tahun 2016 penetapan Perpu No.1 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU RI No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi UU RI No.35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman kurungan penjara paling lama 15 tahun.