Liwa (Lampost.co) — Sekitar 27 hektare tanaman padi berumur 2-2,5 bulan di Pekon Sukamarga dan Pekon Tuguratu, Kecamatan Suoh, Lampung Barat dipastikan gagal panen.
Pasalnya, selain telah terendam banjir hingga beberapa hari, padi rusak akibat serangan segerombolan gajah liar.
Peratin Pekon Sukamarga Jaimin mengatakan, banjir yang menggenangi areal persawahan itu akibat luapan sungai Semaka karena curah hujan tinggi beberapa hari ini.
Di Pekon Sukamarga, ada 22 petani dengan total luas lahan yang terdampak banjir dan serangan gajah liar mencapai 12,5 hektare. Pihaknya berharap, Pemkab dapat memberikan solusi tentang bagaimana mengatasi kawanan gajah liar tersebut. Apalagi kondisi itu sudah lama terjadi.
Kemudian tentang banjir, kata dia, pihaknya juga berharap agar satker terkait membuat tanggul dan normalisasi sungai guna meminimalisir kerusakan areal persawahan.
Sementara itu, Camat Dapet Jakson, menyampaikan banjir akibat luapan sungai Semaka juga karena tanggul jebol serta telah adanya tumpukan sedimen pada dasar sungai. Karena itu, petani setempat berharap dari satker terkait untuk dapat melakukan normalisasi sungai.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Lampung Barat, Nata Djudin Amran mengaku telah mendapat laporan tentang telah terjadi banjir yang berdampak kepada tanaman padi petani di Pekon Tuguratu dan Sukamarga itu.
“Laporan yang sudah kami terima yaitu ada 27 hektare tanaman padi petani yang terdampak banjir,” kata Nata.
Untuk memastikan penyebab dan penanganan, pihaknya sedang menuju lokasi. “Kami mengecek dan memastikan seperti apa kondisi lahan tanaman padi petani di dua pekon tersebut,” kata Nata.
Deni Zulniyadi