Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung melaporkan progres signifikan dalam perbaikan jalan tahun anggaran 2025.
Hingga September, dari total 52 paket pekerjaan, 40 di antaranya telah selesai dan resmi diserahterimakan atau provisional hand over (PHO).
“Masih ada 12 paket lagi yang sedang dikerjakan dan ditargetkan tuntas sesuai jadwal,” kata Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah, Jumat, 3 Oktober 2025.
Baca Juga:
Gubernur Lampung Fokus Perbaikan Jalan, Target 94 Persen Jalan Mantap
Untuk pembangunan jembatan, ia menjelaskan dari 21 unit yang pihaknya rencanakan, baru 6 unit yang sudah rampung.
Proses penyelesaian jembatan, kata Taufiqullah, memang memerlukan waktu lebih panjang karena kompleksitas teknis di lapangan.
“Beberapa jembatan butuh konektivitas khusus, sehingga pengerjaannya lebih lama. Tapi kami optimistis semua bisa selesai tepat waktu,” katanya.
Rigid Beton
Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menekankan bahwa pemerintah provinsi akan mengubah pola pembangunan infrastruktur jalan mulai 2026.
Menurutnya, penggunaan aspal akan pihaknya hentikan dan berganti dengan rigid beton demi kualitas yang lebih tahan lama.
“Mulai 2026 tidak ada lagi jalan aspal di Lampung. Kita akan fokus rigid beton, terutama di jalur yang padat. Sekaligus membuka akses baru untuk mendukung sektor pertanian dan pariwisata,” tegas Mirza.
Langkah ini, lanjutnya, merupakan bagian dari target besar mencapai kondisi jalan mantap hingga 90 persen pada tahun 2028. Target ini pun sebagaimana tertuang dalam RPJMD Lampung 2025–2030.
“Saat ini capaian jalan mantap kita berada di angka 78 persen, lebih tinggi di banding rata-rata nasional yang baru 75 persen,” katanya.