Kalianda (Lampost.co)– Hujan yang mengguyur sejak Selasa 1 Februari 2022 sore hingga malam mengakibatkan ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, kembali terendam banjir.
Tanaman yang baru berusia berkisar 1 hingga 30 hari setelah tanam (HST) itu terancam rusak dan gagal tanam. Padahal, sebagian besar petani setempat sudah dua kali tanam padi akibat diterjang banjir sebelumnya.
Plt. Kepala UPTD Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Kecamatan Palas, Tarmijan mengatakan setidaknya seluas 430 hektare tanaman padi kembali diterjang banjir. Banjir itu disebabkan tingginya intensitas hujan dua hari lalu.
“Berdasarkan hasil monitoring para penyuluh dan POPT Tanaman Padi ada tujuh desa yang lahan persawahan mengalami kebanjiran. Total keseluruhan ada 430 hektare yang terdampak banjir,” ujarnya, Kamis 3 Februari 2022.
Dia merinci tanaman padi yang terdampak banjir tersebar di Desa Tanjungjaya 105 Ha, Bumiasih 60 Ha, Bumiasri 75 Ha, Baliagung 60 Ha, Bumidaya 25 Ha, Pulaujaya 50 Ha dan Bumirestu 55 Ha.
“Sebagian besar lahan yang terdampak banjir sudah dua kali tanam. Bahkan ada yang sudah melakukan pemupukan pertama,” kata dia melalui sambungan pesan WhatsApp.
Dia mengaku pihaknya baru melaporkan peristiwa tersebut sekaligus mengusulkan bantuan benih kepada Dinas TPH-BUN Lamsel.
“Ini baru kami laporkan ke Dinas TPH-BUN. Tanaman yang kebanjiran ini akan kami usulkan lagi bantuan benih. Mudah-mudahan bisa terealisasi dalam waktu dekat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Tani Maju Desa Pulaujaya, Dedi Yusuf mengatakan sebagian besar tanaman padi yang terdampak banjir baru berusia 10 HST. Tanaman padi yang terendam banjir merupakan pertanaman yang jedua kalinya setelah diterjang banjir pada awal 2022.
“Kondisi banjir mulai surut. Tapi, enggak tahu kalau kembali diguyur hujan lagi. Petani terpaksa menunggu surut dan kembali pertanama untuk yang ketiga kalinya,” kata dia.
EDITOR
Sri Agustina