Bandar Lampung (Lampost.co)– Antisipasi risiko kemacetan dan mitigasi bencana alam yang berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) perlu pemerintah lakukan sejak dini.
Pengamat Transportasi Institut Teknologi Sumatra (Itera) IB Ilham Malik, mengatakan, strategi untuk menjaga kelancaran lalu-lintas Nataru perlu dipetakan dengan memperhatikan proyeksi volume kendaraan, dan risiko gangguan akibat cuaca.
Baca juga: Damri Lampung Siapkan 144 Armada Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2025
“Pada sisi antisipasi kemacetan, proyeksi traffic activity dan beberapa zona rawan macet itu perlu adanya pemetaan, termasuk jenis kemacetannya. Baru bisa mengidentifikasi solusi yang harus pemerintah lakukan,” ujarnya, Senin, 2 Desember 2024.
Misalnya antisipasi pelebaran jalan untuk sejumlah titik macet yang penyebabnya oleh penyempitan badan jalan. Kemudian adanya hambatan samping dan penumpukan kendaraan di bahu jalan dapat pemerintah antisipasi dengan penertiban parkir liar.
“Juga kalau memang perlu adanya penambahan tempat penampungan baru bagi kendaraan atau rest area. Maka mulai harus disiapkan sejak sekarang,” kata dia.
Risiko Bencana Hidrometeorologi
Risiko lain yang berpotensi mengganggu kelancaran lalu-lintas di momen Nataru adalah bencana hidrometeorologi. Pasalnya, saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Potensi gangguan tersebut seperti banjir dan longsor. Risiko ini harus mendapat mitigasi sejak dini dengan melibatkan sejumlah ahli di bidang terkait.
“Upaya pencegahan perlu melibatkan pakar yang expert di bidang itu. Lagi-lagi harus pemerintah siapkan sejak jauh hari,” kata dia.
Lebih lanjut, Ilham juga menekankan agar pemerintah memastikan kesiapan jalur Nataru di seluruh medan. Mulai dari jalur darat, laut, hingga udara.
“Semua risiko di semua jalur, gelombang tinggi, itu juga perlu pemerintah siapkan strateginya. Hal itu gar pemudik nyaman dan aman,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News