Bandar Lampung (Lampost.co)– Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 01, Arinal Djunaidi dan Sutono (Ardjuno) memiliki strategi menjawab bahasa Lampung yang diambang kepunahan.
Berdasarkan pertanyaan yang dipaparkan oleh moderator dalam debat kedua Pilgub Lampung 2024. Populasi etnis Lampung yang semakin minoritas hanya 13,82 persen dari total penduduk Lampung yang cenderung pasif sebagai penutur bahasa daerah.
Arinal yang juga mantan Gubernur Lampung periode sebelumnya mengatakan, bahasa Lampung selalu di ajarkan di dalam materi pelajaran di sekolah-sekolah.
“Hal ini terbukti Dinas Pendidikan mempertahankan bahasa Lampung di dalam materi pelajaran,” ungkapnya saat debat kedua Pilgub Lampung di Hotel Novotel, Sabtu, 2 November 2024.
Ia juga meminta kepada masyarakat luar suku Lampung, untuk menghargai dengan mempelajari budaya dan bahasa Lampung.
“Saya yakin ini tidak akan mungkin hilang apabila kita menjunjung tinggi di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Sebaiknya kita semua yang baru hadir di Lampung ada yang sudah hadir Lampung dari luar suku juga ikut mempelajari,” terangnya.
Ia mencontohkan Kota Palembang yang masyarakatnya menggunakan bahasa daerah aslinya untuk berkomunikasi sehari-hari.
“Karena saya juga agak bingung kalau di Palembang baru tiga hari dak pacak lagi bahasa jawo, pacaknya bahasa Palembang,” terangnya.
Maka dari itu, Arinal mengaku tidak semua provinsi di Indonesia memiliki bahasa dan aksara. Lampung menjadi salah satu provinsi yang memiliki keduanya.
“Karena tidak semua provinsi punya bahasa dan tulisan. Ini harus lakukan secara bersama bukan hanya tugas gubernur. Tapi tugas kita semua agar kita mampu mempertahankan keluasan, keindahan dan kearifan lokal,” jelasnya.
Sementara itu, Sutono, Calon Wakil Gubernur Lampung nomor urut 01 menambahkan akan membumikan bahasa Lampung dalam berbagai sektor.
“Saya rasa kita akan memberikan apresiasi kepada guru-guru yang mengajarkan bahasa Lampung akan dilakukan event-event dengan mendorong kembali agar dipakai sehari-hari. Di sekolah-sekolah, pasar-pasar dan kantor pemerintahan kita galakkan bahasa Lampung,” pungkasnya.