Bandar Lampung (lampost.co)–Universitas Lampung (Unila) mempersiapkan diri sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH). Kementerian mengamanatkan Unila untuk lebih kreatif memanfaatkan sumber pendanaan secara kreatif. Salah satunya pengembangan rencana bisnis layanan laboratorium.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Ayi Ahadiat mengungkapkan hal tersebut saat membuka lokakarya pengembangan rencana bisnis layanan laboratorium di Hotel Emersia, Kamis, 10 Oktober 2024. P
ara perwakilan dari 10 laboratorium Unila menjadi peserta, dengan pemateri Kepala Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Yusril Yusuf.
“Penekanan PTN BH pada kemandirian fiskal. Unila mesti mampu memanfaatkan sumber pendanaan untuk pengembangan layanan pendidikan. Karena itu, kami terus mengembakan revenue generating activities,” ujarnya.
Salah satu upaya tersebut adalah pengembangan rencana bisnis layanan laboratorium. Menurut Ayi, para peserta lokakarya ialah perwakilan laboratorium yang komit untuk memberi layanan bagi stakeholder. “Kemampuan Unila dalam pelayanan yang akan mengembangkan universitas itu sendiri,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Kepala Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Yusril Yusuf menjelaskan pengembangan layanan laboratorium di kampusnya. “LPPT UGM menjamin mutu proses dan produk, hingga percepatan outcomes dan revenue generating,” katanya.
Yusril memprediksi pendapatan LPPT akan meningkat 10% setiap tahunnya selama kurun waktu
5 tahun ke depan. Namun ia menekankan pentingnya kelengkapan
parameter dan fasiltas yang mutakhir dan memenuhi standar.
“Upayakan penambahan parameter uji baru dan terakreditasi,” kata dia. Salah satu kekuatan laboratorium UGM adalah terakreditasi ISO/IEC 17025:2017. Memiliki sistem informasi terpadu, berikut platform market place.
Selanjutnya, Yusril menjelaskan tentang pertimbangan tarif dengan memperhitungkan sejumlah hal antara lain biaya bahan habis pakai, operasional, penyusutan alat, kalibrasi, pajak, dan keuntungan.
“Perhitungkan juga risiko yang mungkin timbul selama proses uji laboratorium. Promosikan seluruh layanan melalui media sosial,” kata dia.