Bandar Lampung (Lampost.co)— Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan bagi perempuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri, kanker serviks adalah salah satu dari lima besar jenis kanker yang paling sering menyerang perempuan.
Penyebab utama kanker ini adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV). Namun, kemajuan dalam bidang medis telah menghadirkan vaksinasi HPV yang terbukti mampu menurunkan risiko kanker serviks lebih dari 90%.
HPV adalah kelompok virus yang terdiri dari lebih dari 100 jenis, di mana sebagian besar tidak berbahaya. Namun, ada beberapa jenis HPV yang memiliki sifat onkogenik. yang artinya dapat menyebabkan kanker.
Jenis HPV 16 dan 18 adalah penyebab utama dari sekitar 70% kasus kanker serviks di seluruh dunia. Selain kanker serviks, HPV juga dapat menyebabkan kanker lain seperti kanker anus, vagina, vulva, penis, dan orofaring.
Vaksin HPV berfungsi dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang melindungi dari infeksi oleh jenis-jenis HPV yang berisiko tinggi.
Vaksin ini paling efektif jika diberikan sebelum seseorang terpapar HPV, yang biasanya terjadi melalui kontak seksual. Oleh karena itu, vaksinasi menganjurkan untuk anak-anak dan remaja sebelum mereka memasuki masa aktif secara seksual.
Ada beberapa jenis vaksin HPV yang tersedia saat ini, seperti Gardasil dan Cervarix. Vaksin ini menargetkan beberapa jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker, termasuk HPV tipe 16 dan 18. Beberapa vaksin juga memberikan perlindungan terhadap jenis HPV lain yang dapat menyebabkan kutil kelamin.
Efektivitas Vaksinasi HPV
Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa vaksinasi HPV mampu menurunkan risiko infeksi HPV hingga lebih dari 90%. Bahkan, di negara-negara dengan program vaksinasi HPV yang komprehensif.
Penurunan insiden kanker serviks mulai terlihat. Studi juga menunjukkan bahwa negara-negara dengan cakupan vaksinasi HPV yang luas mengalami penurunan signifikan dalam jumlah kasus lesi prakanker serviks. Ini merupakan tahap awal sebelum berkembang menjadi kanker.
Di Indonesia, perhatian terhadap program vaksinasi HPV mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun masih ada tantangan seperti kesadaran masyarakat yang rendah dan akses yang terbatas, upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi terus dilakukan.
Dengan cakupan vaksinasi yang lebih luas, harapannya angka kejadian kanker serviks di Indonesia akan berkurang drastis dalam beberapa tahun ke depan.