Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menempatkan Lampung sebagai daerah prioritas dalam evaluasi nasional usai pemilu. Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menegaskan fokus itu saat membuka Konsolidasi Penguatan Kelembagaan Bawaslu se-Indonesia di Bandar Lampung, Jumat, 14 November 2025.
Poin Penting:
-
Bawaslu RI jadikan Lampung lokasi evaluasi nasional.
-
Kerawanan pemilu Lampung turun menjadi kategori rendah.
-
Bawaslu Lampung masuk lima besar Gakkumdu Award.
Menurut Bagja, Lampung memiliki dinamika pemilu yang kompleks. Karena itu, Bawaslu RI menilai Lampung penting sebagai barometer evaluasi nasional usai Pemilu dan Pilkada 2024.
Evaluasi Menyeluruh Pasca-Pilkada 2024
Dalam sambutannya, Bagja menyebut konsolidasi tersebut menjadi ruang strategis untuk memetakan perbaikan regulasi. Selain itu, forum juga memperkuat efektivitas pengawasan pemilu pada kontestasi berikutnya.
Baca juga:
“Agenda ini kami dedikasikan untuk melihat secara jernih apa saja yang perlu mendapat perbaikan setelah Pemilu dan Pilkada 2024,” kata Bagja.
Ia juga menegaskan komitmen Bawaslu RI untuk memperbaiki sistem pengawasan agar lebih adaptif terhadap perubahan perilaku pemilih dan pergeseran pola pelanggaran.
IKP Lampung Turun Signifikan
Bagja memberikan apresiasi kepada Bawaslu Lampung atas keberhasilan menurunkan indeks kerawanan pemilu (IKP) dari kategori sedang menjadi rendah pada Pilkada 2024.
Menurutnya, capaian itu mencerminkan penguatan pengawasan di tingkat kabupaten dan kota. Ia menyebut penurunan kerawanan ini sebagai lompatan signifikan daripada beberapa tahun sebelumnya.
“Lampung punya histori sendiri, tapi tahun ini kerawanannya turun drastis. Ini buah kerja teman-teman Bawaslu,” ujar Bagja.
Dengan penurunan kerawanan pemilu tersebut, Bawaslu RI memandang Lampung sebagai contoh kolaborasi pengawasan yang berhasil. Selain itu, keberhasilan ini menunjukkan semakin kuatnya pemahaman masyarakat terhadap demokrasi dan proses pemilu.
Bawaslu Lampung Lima Besar Gakkumdu Award
Tidak hanya itu, Bawaslu Lampung juga meraih prestasi nasional. Tahun ini, Lampung masuk lima besar Gakkumdu Award.
Bagja menilai penghargaan tersebut sebagai bukti meningkatnya sinergi antara Bawaslu, kejaksaan, dan kepolisian dalam penanganan pelanggaran pemilu.
“Sinergi Gakkumdu di Lampung terbukti semakin solid. Koordinasi kasus berjalan cepat dan terukur,” ujarnya.
Bawaslu Goes to School Mulai 2026
Selain itu, Bagja juga mengumumkan program baru bernama Bawaslu Goes to School. Program tersebut akan meluncur pada 2026 dan menyasar pelajar SMA sebagai calon pemilih pemula pada Pemilu 2029.
Bagja menilai pendidikan politik sejak dini penting bagi masa depan demokrasi. Ia ingin generasi muda memahami hak politik, tanggung jawab warga negara, dan ancaman manipulasi informasi.
“Kami harus menyiapkan generasi yang melek demokrasi, kritis, dan memahami hak serta tanggung jawab mereka sebagai pemilih,” katanya.
Program tersebut akan menjadi fondasi pendidikan demokrasi jangka panjang, sekaligus menekan kerawanan pemilu dari sisi pemilih pemula. Bawaslu RI menilai pendekatan edukatif lebih efektif daripada pendekatan penindakan semata.
Role Model Penguatan Pengawasan Pemilu
Lampung, kata Bagja, menjadi penanda upaya Bawaslu RI memperkuat sistem pengawasan nasional. Melalui konsolidasi ini, Bawaslu mendorong kolaborasi berkelanjutan dan peningkatan kapasitas jajaran pengawas di semua tingkatan.
Selain itu, Bawaslu ingin memastikan seluruh daerah memahami pola kerawanan terbaru, terutama terkait disinformasi digital, politik uang, dan tekanan struktural yang sering muncul menjelang pemilu.








