Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Meteorologi, Klimatologi, da Geofisika (BMKG) Lampung mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem pada 11–15 Desember 2025. Peringatan itu menyusul meningkatnya aktivitas atmosfer yang dapat memicu curah hujan tinggi di sejumlah wilayah.
BMKG mencatat adanya perkembangan signifikan dinamika atmosfer selama periode tersebut. Kondisi itu berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan dan menambah curah hujan di sebagian besar wilayah Lampung.
Bibit Siklon Tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia barat daya Lampung. Aktivitas sistem itu memicu pertemuan massa udara dan belokan angin yang berdampak pada meningkatnya potensi hujan lebat.
Pembentukan awan hujan beserta keberadaan gelombang atmosfer serta fase aktif Madden-Julian Oscillation (MJO) di sekitar pusat sirkulasi. Suhu muka laut yang hangat, mencapai 29–30°C, turut memberi suplai uap air tambahan.
Kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) negatif juga masih berlangsung dan tingginya kelembapan udara di lapisan atmosfer membuat wilayah Lampung. Hal itu semakin rentan mengalami pembentukan awan hujan, terutama di kawasan pantai barat Lampung.
BMKG menyebut potensi hujan lebat hingga sangat lebat dapat terjadi di sejumlah daerah, meliputi Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, Way Kanan, Lampung Utara, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur, Metro, Lampung Tengah, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, dan Mesuji.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, mengatakan musim hujan berlangsung hingga April 2026. Pada periode tersebut, puncak intensitas hujan terjadi pada Januari–Februari 2026.
Rudi menjelaskan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. Risiko tersebut dapat meningkat seiring masuknya puncak musim hujan.
“Masyarakat perlu tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang mungkin muncul akibat peningkatan curah hujan,” ujar dia.
Ia juga meminta masyarakat untuk rutin memantau informasi melalui aplikasi InfoBMKG atau kanal resmi @infoBMKG sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi cuaca ekstrem.








