• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 10/10/2025 01:34
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Lampung

BPKP: Pemerintah Daerah di Lampung Hadapi Ruang Fiskal yang Rendah

Adi SunaryoAtikabyAdi SunaryoandAtika
22/01/25 - 22:17
in Lampung, Pemerintahan
A A
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, Nani Ulina Kartika Nasution. Dok/ADPIM

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, Nani Ulina Kartika Nasution. Dok/ADPIM

Bandar Lampung (Lampost.co)– Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Lampung menilai hampir semua pemerintah daerah di daerah setempat menghadapi ruang fiskal yang rendah.

Adapun ruang fiskal yang rendah merupakan ketersediaan dana dalam anggaran yang terbatas, kondisi ini dapat terjadi ketika pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan tertentu.

Baca juga: Nilai Kerugian Negara Kasus Korupsi Impor Gula Tembus Rp578 Miliar

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, Nani Ulina Kartika Nasution mengatakan, jika berdasarkan hasil pengawasan yang pihaknya lakukan pada tahun 2023 dan 2024, terdapat beberapa isu yang harus menjadi perhatian.

“Hampir sebagian besar pemerintah daerah menghadapi ruang fiskal yang rendah. Kemandirian fiskal rata-rata di angka 25,18 persen berada di bawah rata-rata nasional sebesar 28,91 persen,” kata dia, Rabu, 22 Januari 2025.

Selain itu komposisi pendapatan daerah sebesar 82,42 persen masih berasal dari transfer. Sementara komposisi belanja daerah terbesar penggunannya untuk belanja pegawai.

“Jadi sangat terbatas penggunaan alokasi belanja untuk menumbuhkan sektor-sektor unggulan yang ada di Provinsi Lampung. Kemudian isu yang tidak kalah penting adalah devisit keuangan real yang terus meningkat terutama pada empat pemerintah daerah,” jelasnya.

Menurutnya dengan keuangan fiskal yang terbatas dan rendah tersebut, pemerintah daerah harus lebih hati-hati dalam mengalokasikan belanja.

Kegiatan evaluasi atas perencanaan dan penganggaran sudah pihaknya lakukan sejak tahun 2023. Di mana pihaknya melakukan sampling terhadap 5 pemerintahan daerah untuk 5 sektor yaitu pariwisata, ketahanan pangan, UMKM, pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting.

“Dari anggaran yang kita lakukan evaluasi sebesar Rp4 triliun kita dapati sebanyak Rp2,5 triliun atau 52,60 persen berpotensi tidak efektif,” kata dia.

Kemudian pada tahun 2024 pihaknya melakukan sampling terhadap 3 pemerintah daerah yaitu Pemprov Lampung, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Lampung Selatan atas 2 sektor yaitu pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting.

“Dari Rp2,5 triliun yang kita lakukan evaluasi sebanyak Rp1,3 triliun 54,38 persen berpotensi tidak efektif,” tegasnya.

Penyebab Belanja Tidak Efektif

Ia mengatakan berdasarkan hasil evaluasi terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab banyak belanja yang berpotensi tidak efektif.

Pertama terkait dengan kompetensi atau sumber daya manusia (SDM) perencanaan APIP dan Bappeda yang melakukan proses review.

“Kita lihat SDM rencana ini masih sangat terbatas baik dari sisi jumlah maupun kapasitas. Yakni dalam memahami intervensi yang tepat dalam merumuskan indikator dan target program,” kata dia.

Kemudian kurang dan terbatasnya SDM perencanaan di masing-masing OPD. Kemudian kurangnya kompetensi APIP dan Bappeda dalam proses review terhadap usulan anggaran yang diajukan.

“Selanjutnya kita juga melihat masih lemahnya koordinasi antar OPD dalam menentukan lokus dan sasaran intervensi. Lalu, perumusan program dan kegiatan yang tidak berbasis pada indikator dan target yang jelas,” kata dia.

Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News

Tags: belanja daerah pemerintah daerah di lampungBERITA LAMPUNGbpkp lampungPemerintahanruang fiskal pemerintah daerah lampung
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

byRicky Marlyand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bersama 17 kepala daerah provinsi lainnya di Indonesia mendatangi Kementerian Keuangan...

Realisasi Belanja Lampura Capai 60 Persen, Tertinggi di Lampung

Realisasi Belanja Lampura Capai 60 Persen, Tertinggi di Lampung

byMuharram Candra Luginaand1 others
09/10/2025

Kotabumi (Lampost.co) -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara mencatat capaian positif dalam realisasi belanja daerah tahun anggaran 2025. Hingga awal...

Kasipenkum Kejati Lampung, Ricky Ramadhan. Dok

Zaidirina, Istri Komisaris PT. LEB Jalani Pemeriksaan Kali Kedua di Kejati Lampung

byTriyadi Isworoand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Lampung melakukan pemeriksaan sejumlah saksi perkara korupsi pengelolaan dana participating interest 10%...

Load More

Berita Terbaru

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran
Lampung

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

byRicky Marlyand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bersama 17 kepala daerah provinsi lainnya di Indonesia mendatangi Kementerian Keuangan...

Read moreDetails
Pengunjung mengamati motor listrik Alva One yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Senin (15/8/2022). ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL

Otomotif Indonesia Bersiap Bangkit, ini Penyebabnya

09/10/2025
Statistik negara tujuan ekspor Lampung. BPS

AS Jadi Tujuan Utama Ekspor Lampung, Capai US$641,76 Juta

09/10/2025
Data Statistik ekspor Lampung. BPS

Kopi Komoditas Andalan Ekspor Lampung 2025

09/10/2025
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (MI)

Menkeu Purbaya Melawan Luhut, Tetap Tarik Dana MBG Tak Terserap

09/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.