Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung mencatat dari Januari hingga Agustus 2024 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lampung mencapai 1.885 hektare.
Kepala Dinas Kehutanan Lampung, Yanyan Ruchyansyah mengatakan, kejadian karhutla tahun ini lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 6.506 hektare.
“Penurunan jumlah kejadian karhutla tahun ini di perkirakan masih adanya curah hujan hampir di seluruh wilayah Provinsi Lampung. Dan juga adanya dampak dari La Nina,” kata Yanyan, Jumat, 4 Oktober 2024.
Baca Juga:
Warga Lampung Selatan Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Terkait Karhutla
Ia mengatakan luas karhutla Provinsi Lampung pada periode Januari-Agustus 2024 terjadi di beberapa wilayah meliputi Lampung Timur seluas 1.384 hektare.
Kemudian Lampung Utara seluas 124 hektare, Tulangbawang seluas 54 hektare, Tulangbawang Barat seluas 28 hektare, dan Way Kanan seluas 292 hektare.
“Untuk jumlah terluas karhutla di Provinsi Lampung masih terjadi di Kabupaten Lampung Timur seluas 1.384 hektare. Mayoritas terjadi di dalam Kawasan Hutan Konservasi Taman Nasional Way Kambas,” katanya.
Meskipun karhutla angka kasusnya menurun, lanjutnya, pihaknya berupaya untuk menekan jumlah karhutla. Sebab berdasarkan informasi dari BMKG secara umum awal musim kemarau mereka prediksi pada April hingga Juni 2024.
Adapun daerah yang kemungkinan kemarau yaitu di sebagian besar Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggaa Timur.
“Namun terdapat juga wilayah yang di prediksi akan memasuki musim kemarau mundur atau lebih lambat dari normalnya, termasuk Provinsi Lampung,” ujarnya.