Gunungsugih (Lampost.co): Untuk menjaga stabilitas harga padi dan jagung, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Tengah, bakal menyiapkan resi gudang bagi para petani yang ada di kabupaten setempat.
Ketua DPRD Lampung Tengah Sumarsono mengatakan hal tersebut dilakukan supaya harga dari hasil panen para petani dapat terjaga. Mengingat saat ini harga beras yang mahal, namun harga gabah di tingkat petani belum menunjukan perkembangan yang lebih baik.
Baca juga: Sinergi Para Pihak di Lampung Tengah Hadapi Tantangan Pembangunan Pertanian
“Kondisi pertanian kita di Lampung Tengah saat ini, hasil tanam untuk padi dan jagung bagus. Yang menjadi masalah yaitu harga pascapanen yang turun. Bahkan sudah sampai di bawah harga penentuan pemerintah. Ini yang perlu kita cari solusinya,” kata Sumarsono, Kamis, 16 Mei 2024.
Untuk itu, lanjut dia, DPRD Lampung Tengah mendorong pemberlakuan resi gudang pada hasil panen padi dan jagung para petani setempat. “Kemungkinan hal tersebut dapat berjalan di tahun 2024 atau di tahun 2025 mendatang,” kata dia.
“Solusinya untuk padi dan jagung, kami rekomendasi untuk buat resi gudang. Kita luncurkan di akhir tahun ini atau tahun depan. Kita sudah ada gudang di Kecamatan Anak Tuha,” lanjutnya.
Menjaga Harga Komoditas Pertanian
Menurut Sumarsono, intinya dengan adanya resi gudang tidak merusak harga komoditas pertanian padi dan jagung di kabupaten setempat.
“Kita tahu harga beras mahal, tapi harga padi Rp4.300 sampai Rp4.500, itu diterima yang bagus. Sementara biaya produksi, harga pupuk, upah kerja terus naik. Progresnya tidak ada sama sekali,” kata dia.
Dia menerangkan pertanian di Lampung Tengah menyerap banyak tenaga kerja. Pasalnya, 70 persen masyarakat setempat merupakan petani. Selain itu, Kabupaten Lampung Tengah juga dikenal sebagai lumbung pangan Provinsi Lampung, sebagai penyangga pangan nasional.
“Sektor pertanian di daerah kita menyerap banyak tenaga kerja. Di mana 70 persen masyarakat sebagai petani. Kabupaten Lampung Tengah menjadi lumbung pangan provinsi. Sementara Provinsi Lampung sebagai penyangga pangan nasional,” katanya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.