Bandar Lampung (Lampost.co) — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di perkebunan sawit milik perusahaan swasta yang beroperasi di Desa Sriwijaya (C2) Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji.
Kebakaran lahan sawit itu terjadi sejak Jumat, 9 Agustus 2024 hingga Minggu, 11 Agustus 2024. Untuk itu, petugas pun masih melakukan upaya pemadaman. Sebab, api sampai saat ini masih terus menjalar karena faktor angin dan media kering yang melimpah.
Berdasarkan laporan tim Pusdalops BPBD Provinsi Lampung dalam akun instagram BMKG Lampung menginformasikan kebakaran itu tepatnya melanda perkebunan kelapa sawit milik perusahaan. Total lahan yang terbakar mencapai 60 Ha.
BACA JUGA:
BPBD turut menerjunkan empat personelnya bersama lima petugas pemadam kebakaran (damkar) dan 10 petugas keamanan perusahaan.
“Tim Penanggulangan Karhutla sampai 11 Agustus 2024 masih berusaha memadamkan api,” dalam informasi Karhutla di akun Instagram BMKG.
Upaya pemadaman dengan cara penyekatan perluasan jangkauan api menggunakan satu unit mesin damkar. “Kemudian satu unit mesin alkon dan satu mobil suplai air,” lanjut informasi tersebut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan tinggi dan kekeringan meteorologis sejak Agustus 2024 hingga Januari 2025.
Kondisi cuaca itu berpotensi terjadi di sejumlah provinsi se Indonesia, termasuk Lampung. Hal itu seiring adanya potensi fenomena La Nina pada Agustus 2024.
Peringatan dini kekeringan meteorologis akan terjadi pada awal Agustus 2024 dengan klasifikasi waspada.