Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung merancang pembangunan Kota Baru sebagai engine of growth. Hal itu sebagai mesin penggerak pertumbuhan pusat kawasan baru di luar Bandar Lampung.
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, mengatakan pengembangan kawasan Kota Baru akan menjadi pendorong tumbuhnya investasi baru di sekitar kawasan.
“Pengembangan kawasan Kota Baru sangat penting untuk Lampung. Kota Baru bukan sekedar memindahkan ibu kota provinsi ke wilayah baru, tapi lebih dari itu,” ujar Samsudin, saat Seminar Kota Baru Lampung di Hotel Golden Tulip, Kamis, 15 Agustus 2024.
BACA JUGA: Pembangunan Kembali Kota Baru Pacu Geliat Sektor Properti
Menurutnya, Lampung sebagai pintu gerbang Sumatra harus melakukan lompatan (business-as-usual) dan memiliki agenda besar. Keberanian untuk bertransformasi meraih kemajuan sangat diperlukan.
Dia optimistis keberlanjutan pembangunan kawasan Kota Baru yang memiliki potensi pengembangan cukup besar.
“Pada sisi lokasi, kawasan ini punya posisi strategis yang berdekatan dengan kawasan pendidikan, industri, pergudangan, dan bisnis perdagangan,” kata dia.
Aksesibilitas kawasan tersebut juga cukup mudah karena berdekatan dengan gerbang tol Kota Baru dan gerbang tol Lematang. “Sebagai sebuah langkah besar, pengembangan kawasan Kota Baru perlu kerja keras dari semua pihak,” ujar dia.
Pemprov mengupayakan kawasan Kota Baru masuk sebagai bagian dari proyek strategis nasional (PSN) atau mendapat dukungan prioritas secara nasional.
“Kami juga upayakan rencana pengembangan kawasan ini masuk ke rencana teknokratik RPJMN 2025–2045,” kata dia.
Dia berharap pengembangan kawasan Kota Baru dapat terus berlanjut untuk menjawab jenuhnya permasalahan di Bandar Lampung. Sehingga, menimbulkan tingginya beban spasial.
“Beban tersebut di antaranya kemacetan, banjir dan kekeringan, kawasan kumuh, dan kawasan ilegal,” kata dia.