Bandar Lampung (Lampost.co) – PT. Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), kembali mencatatkan kinerja solid hingga Kuartal III – 2025. Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,78 triliun. Tumbuh 27% year on year (yoy) daripada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun.
Kemudian kenaikan pendapatan tersebut mendorong lonjakan laba bersih SMBR yang mencapai Rp146,3 miliar. Ini naik lebih dari empat kali lipat (yoy) daripada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35,6 miliar.
Sementara capaian tersebut juga tercermin dari peningkatan EBITDA yang mencapai Rp383,5 miliar. Naik 46% daripada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp262,1 miliar. Peningkatan ini menunjukkan efektivitas strategi efisiensi yang terimplementasikan Perseroan dalam memperkuat profitabilitas dan daya saing.
Pertumbuhan kinerja keuangan turut tertopang oleh peningkatan volume penjualan semen yang mencapai 1,87 juta ton. Naik 21% daripada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,54 juta ton. Sementara permintaan yang kuat pada wilayah utama SMBR, yaitu Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Ini terus menjadi motor pertumbuhan utama Perseroan.
Kemudian berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI). Permintaan semen pada wilayah pemasaran SMBR hingga Kuartal III – 2025 tumbuh 9,6% (yoy). Ini memberikan momentum positif bagi SMBR untuk memperkuat posisi pasar domestik.
Hal tersebut tersampaikan oleh Vice President Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu. Ia menyampaikan bahwa capaian ini mencerminkan hasil nyata dari strategi transformasi yang dijalankan perusahaan secara konsisten.
“Kinerja positif hingga Kuartal III – 2025 menjadi bukti efektivitas strategi efisiensi biaya dan penguatan distribusi wilayah utama kami. Permintaan semen pasar Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung, menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Apalagi tertopang dukungan sinergi yang kuat bersama SIG Group. Dalam menjaga efisiensi rantai pasok serta memperluas jangkauan pasar,” ujar Hari.
White Clay
Kemudian selain dari bisnis utama semen, pendapatan SMBR juga tertopang oleh diversifikasi produk non-semen. Tercatat pertumbuhan signifikan, khususnya dari produk white clay. Hingga Kuartal III – 2025, penjualan white clay meningkat hampir tiga kali lipat (yoy) menjadi Rp16,7 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,8 miliar.
Selanjutnya, Hari menambahkan bahwa lini bisnis non-semen kini menjadi pilar baru yang menjanjikan bagi SMBR. “Produk white clay menjadi bukti keberhasilan strategi diversifikasi yang terjalankan SMBR. Kontribusinya terhadap pendapatan terus meningkat dan memperkuat fundamental bisnis kami di luar sektor semen,” jelasnya.
Kemudian momentum pertumbuhan ini juga akan diperkuat dengan langkah strategis Perseroan. Melalui penambahan kegiatan usaha baru yang telah tersetujui dalam RUPSLB pada 29 Oktober 2025 yang lalu. SMBR resmi menambah bidang usaha KBLI 70209 (Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya). Ini untuk mendukung penerapan konsep Koordinator Area Penjualan di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Dengan potensi imbal hasil berupa management fee.
Selanjutnya model bisnis baru ini memungkinkan SMBR untuk memperluas peran dalam value chain SIG Group. Kemudian mendorong efisiensi distribusi, serta memperkuat penetrasi multi-brand pasar regional.
“Penambahan kegiatan usaha ini merupakan langkah strategis untuk memperluas potensi pasar. Sekaligus memperkuat kolaborasi dengan entitas anak SIG lainnya. Dengan pola bisnis yang lebih fleksibel dan terintegrasi. Kami siap memperbesar kontribusi terhadap kinerja Grup. Kemudian menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham,” tutur Hari.
Ke depan, SMBR optimistis dapat mempertahankan kinerja kuat hingga akhir tahun 2025. Dengan fokus pada efisiensi, peningkatan utilisasi pabrik, serta diversifikasi produk.
“Kami berkomitmen menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan fokus pada profitabilitas, efisiensi operasional, dan inovasi produk. SMBR akan terus memperkuat posisi pasar regional. Serta menjaga daya tarik investasi pada industri semen nasional,” pungkas Hari.
Kemudian dengan pencapaian ini, SMBR menegaskan fundamental bisnis yang kian solid dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Sehingga memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama industri semen di Sumatera dan bagian dari SIG Group. Apalagi dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan.








