Liwa (Lampost.co)–Penjabat Bupati Lampung Barat, Nukman meminta BKSDA bertindak cepat dalam menangani Harimau yang menerkam warganya hingga meninggal. Harimau itu harus segera dievakuasi dan dijauhkan dari lahan pertanian warga Bandarnegeri Suoh.
Nukman menyampaikan prihatin dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada pihak korban. Ia berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera bertindak agar menghindari serangan berikutnya.
Selain itu, tindakan BKSDA untuk mengamankan Harimau juga dapat mencegah keresahan masyarakat yang dapat berdampak pada aktivitas harian, seperti berkebun. Sebab berkebun merupakan mata pencaharian utama sebagian besar warga Lampung Barat.
“Kami dari Pemkab Lambar menyampaikan bela sungkawa turut berduka sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Harapannya kejadian ini tidak terulang lagi” kata Nukman, Kamis, 22 Februari 2024.
Nukman juga meminta masyarakat untuk selalu waspada dan tidak pergi dan melakukan aktivitas di kebun sendirian. Sebelum hewan liat itu ditangkap, dia menyarankan agar masyarakat, terutama yang memiliki kebun, untuk sementara tidak berkebun.
“Kemudian yang lahanya kebunya dekat kawasan, sementara sebelum tertangani maka lebih baik jangan pergi berkebun. Hal itu untuk menghindari serangan Harimau berikutnya,” kata dia.
Nukman juga mengimbau agar masyarakat tidak bertindak dan mengambil inisiatif sendiri dalam menangani konflik dengan satwa liar. Sebab hal itu sangat berbahaya tanpa pendampingan dari pihak terkait.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, Harimau Sumatra kembali memangsa penduduk di Kecamatan Suoh, Lampung Barat. Kali ini korbannya adalah Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Lampung Barat. Warga menemukan korban tewas dengan kondisi bagian tubuh yang tidak utuh pada Kamis, 22 Februari 2024 dini hari.
Peristiwa mengenaskan itu bermula pada Rabu, 21 Februari 2024 pukul 17.00 WIB. Dua kakak ipar korban melakukan pencarian terhadap korban karena belum pulang dari kebun. Sebelumnya korban berpamitan pergi ke kebun Rabu, 21 Februari 2024, sekitar pukul 08:30 WIB. Namun hingga pukul 17:00 WIB, korban belum juga pulang.
Kemudian Kapolsek Suoh yang menerima laporan melakukan pencarian bersama personelnya dan warga sekitar. Pencarian juga melibatkan bersama aparat TNBBS Resort Suoh, Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh dan mitra WCS.
Kapolsek Suoh, Iptu Edward Panjaitan mengatakan setelah melakukan pencarian, pihaknya menemukan korban, Kamis 22 Februari 2024, sudah dalam kondisi bagian tubuh tidak utuh sekitar pukul 02:00 WIB.