Kalianda (Lampost.co) — Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan terus memperkuat transformasi sektor pertanian. Bupati Radityo Egi Pratama meluncurkan terobosan besar dengan mengembangkan kawasan pertanian modern seluas 1.019 hektare di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro.
Poin Penting:
-
Bupati Radityo Egi Pratama menjadikan lahan 1.019 hektare di Desa Trimomukti sebagai kawasan pertanian modern.
-
Program menjadi pilot project smart farming pertama di Lampung Selatan.
-
Program bertujuan meningkatkan produktivitas petani, efisiensi biaya, dan keberlanjutan pertanian ramah lingkungan.
Zona pertanian super canggih ini sebagai pilot project smart farming pertama di Lampung Selatan. Pemerintah daerah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun).
Pertanian Modern Jadi Fokus Pembangunan
Plt Kepala Dinas TPH-Bun Lampung Selatan, Mugiono, menjelaskan konsep smart farming mencakup lebih dari sekadar penggunaan alat dan mesin pertanian. Program ini juga mengintegrasikan infrastruktur penting, seperti jalan usaha tani, sistem irigasi multifungsi, hingga penyediaan listrik untuk operasional petani.
“Trimomukti akan menjadi kawasan pertanian modern yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kami ingin memastikan petani merasakan langsung manfaat teknologi,” kata Mugiono, Selasa, 1 Juli 2025.
Irigasi Jadi Kunci Smart Farming
Selama bertahun-tahun, petani di Trimomukti menghadapi masalah irigasi yang tidak optimal. Saluran air kerap menyebabkan banjir saat musim hujan, sementara kemarau membawa kekeringan.
Oleh karena itu, Pemkab Lampung Selatan menata ulang sistem irigasi agar mampu menyalurkan kelebihan air sekaligus menyimpan cadangan di musim kering.
Selain irigasi, penyediaan listrik juga menjadi prioritas. Untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan mengoperasikan pompa air, sumur bor, hingga mesin modern. Harapannya, dengan dukungan ini, seluruh proses pertanian mulai pengolahan lahan hingga panen lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dukungan Alsintan dari Kementan
Kementan telah menyalurkan tiga unit combine harvester dan dua unit rotary tiller untuk memperkuat smart farming di Trimomukti. Pemetaan kebutuhan alat dan infrastruktur terus dilakukan agar sesuai dengan karakter lahan setempat.
Tenaga Ahli Kementerian Pertanian, Hermansyah, menilai pemilihan Trimomukti karena paling siap secara teknis dan sosial. “Setelah berdiskusi dengan Bupati Egi, kami sepakat menjadikan Trimomukti sebagai zona smart farming yang dapat menjadi model nasional,” ujarnya.
Visi Bupati Egi: Pertanian Modern untuk Petani
Terobosan Bupati Radityo Egi Pratama sejalan dengan visinya menjadikan Lampung Selatan sebagai pusat pertanian modern di Sumatra. Menurutnya, pertanian harus bertransformasi agar petani tidak lagi bergantung pada pola tradisional yang rawan gagal panen.
“Jika smart farming berhasil di Trimomukti, akan mereplikasi program ke kecamatan lain sesuai potensi wilayah,” kata Bupati Egi.
Manfaat Langsung untuk Petani
Dengan hadirnya kawasan pertanian modern Trimomukti, petani Lampung Selatan berpeluang meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya operasional. Penggunaan teknologi smart farming membuat hasil panen lebih stabil, distribusi air lebih merata, dan akses energi lebih terjamin.
Program ini juga menciptakan ekosistem pertanian ramah lingkungan. Penggunaan alat modern mengurangi pemborosan air, sementara tata kelola energi berbasis listrik mendorong pertanian yang lebih hijau.








