Kotabumi (Lampost.co) – Forum Pemerintahan Daerah (Forkopimda) Plus Kabupaten Lampung Utara mendukung pembubaran hiburan organ tunggal yang melanggar batas waktu yang telah ditentukan.
Menurut rilis yang Lampost.co terima, pernyataan sikap Forkopimda Plus tersebut disampaikan saat berada di Rumah Dinas Bupati Lampung Utara, Rabu, 17 Juli 2024.
Dalam rilis dari Humas Polres Lampura menyebutkan, Pj Bupati Lampung Utara Aswarodi menegaskan pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 300/99/40-LU/2023 tentang izin keramaian. Pada poin 2 mengatur bahwa kegiatan masyarakat yang memerlukan izin keramaian seperti hiburan organ tunggal dan sebagainya di batasi waktunya sampai pukul 17.00 WIB. “Kita juga punya Perda Nomor 4 Tahun 2002 tentang Ketertiban Umum.
Baca juga: Polisi Bubarkan Hiburan Organ Tunggal di Lampura, Keluarga Lapor Propam
“Saya Pejabat Bupati Lampung Utara sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas penegakan hukum oleh Polres Lampung Utara terkait kegiatan kejadian pembubaran hiburan organ tunggal yang viral,” kata Pj Bupati.
Kegiatan hiburan orgen tunggal melewati batas waktu berpotensi melanggar kamtibmas terutama terkait dengan penyalahgunaan narkoba dan minuman keras. “Harapan kami ini tidak terulang kembali. Kita sama sama mengetahui di Kabupaten Lampung Utara ini tingkat kerawanan cukup tinggi. Dengan adanya surat edaran ini barangkali mengatasi kerawanan kerawanan tersebut,” kata Aswarodi.
Picu Kejahatan
Ketua DPRD Lampung Utara Wansori juga turut mendukung langkah polisi dalam penertiban hiburan organ tunggal yang melanggar batas waktu. “Kami Forkopimda sebagai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sangat mendukung pembubaran organ tunggal malam hari. Karena dapat memicu kejahatan dan peredaran narkoba,” kata Wansori.
Dandim 0412/LU Letkol Inf Hery Eko Prabowo juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, apa yang polisi lakukan sudah mengacu kepada aturan dan ketentuan yang sudah di sepakati. “Kami beserta Polres juga akan bersinergi. Dalam hal kita kan ingin yang positif dan stabilitas kamtibmas,” kata dia.
Kapolres Lampung Utara AKBP Teddy Rachesna menjelaskan Kapolsek dan beberapa anggota masih dalam proses pemeriksaan. Pemeriksaan internal oleh Bid Propam Polda Lampung. Menurutnya, pemeriksaan itu terkait peristiwa tembakan peringatan oleh anggota saat pembubaran.