Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan penambahan luasan aliran irigasi hingga mencapai 73 ribu hektare untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan pertanian di Lampung.
Sekretaris Bappeda Provinsi Lampung, Lianurzen, menyatakan perlunya penambahan kapasitas pengairan irigasi untuk memaksimalkan potensi sektor pertanian.
“Sekampung sistem kita punya (kapasitas pengairan irigasi) 55 ribu hektare yang didominasi (untuk mengairi) Lampung Tengah, Metro, dan Lampung Timur. Kalau mau menjamin ketahanan pangan, mau tidak mau harus kita dorong (penambahan),” ujar Lianurzen, Selasa (20/2/2024).
Penyelesaian proyek Bendungan Marga Tiga yang akan segera dioperasikan diharapkan dapat menjadi sumber pengairan irigasi baru bagi lahan pertanian di Lampung.
“Nanti kalau semuanya sudah selesai, pengairan dari Way Sekampung, Marga Tiga, Jabung Kiri, Jabung Kanan, dari kapasitas 55 ribu hektare (saat ini), kita punya target (bertambah luasan pengairan) sawah jadi 72-73 ribu hektare,” jelasnya.
Luasan aliran irigasi dapat mendorong peningkatan angka produksi sektor pertanian sehingga menjaga ketahanan pangan dan berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah.
Lianurzen menjelaskan bahwa terdapat beberapa permasalahan pada sejumlah bendungan sumber pengairan irigasi yang menjadi tantangan bagi Pemprov Lampung. Salah satunya adalah bergesernya fungsi pemanfaatan Bendungan Way Rarem untuk dijadikan areal keramba jaring apung oleh masyarakat. Hal ini mengganggu fungsi bendungan untuk kebutuhan irigasi.
“Way Rarem banyak berubah fungsi, terutama keramba jaring apung. Ini sebenarnya mengurangi potensi untuk lahan irigasi kita,” kata dia.
Lianurzen berharap adanya kolaborasi dari lintas pihak untuk mendorong penguatan sektor pertanian. Kolaborasi ini tidak hanya fokus pada sisi pengairan, tetapi juga penyediaan sarana produksi dan alat mesin pertanian.
“Kondisi air kita mudah-mudahan cukup, tapi kan bukan hanya ketersediaan air, butuh sinergi dari sisi lainnya juga,” kata dia.