METRO (Lampost.co)—Pemerintah Kota (Pemkot) Metro berkomitmen memberi perlindungan dan pendampingan bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan. Sebab, peranan ibu sangat penting sebagai pendidik utama bagi anak.
Kepala Dinas P3AP2KB, Wahyuningsih, menjelaskan salah satu upaya Pemkot Metro melindungi perempuan korban kekerasan seksual atau pelecehan dengan mendirikan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Keluarga Harapan Utama (Gaharu).
Puspaga Gaharu merupakan program inisiasi Dinas P3AP2KB yang menghadirkan suatu layanan secara khusus membantu menyelesaikan persoalan anak mulai dari pengasuhan hingga KDRT.
Dalam Puspaga Gaharu tersebut terdapat sejumlah psikolog yang akan memberikan konseling kepada masyarakat secara gratis. Sebab, banyak keluarga yang bingung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Sebagai upaya pendampingan dan pemberian bantuan hukum kepada wanita yang menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual, kami punya Puspaga Gaharu di 22 kelurahan. Mekanismenya mereka pertama melapor ke sana kemudian petugas membantu proses penyelesaiannya. Apabila selesai di sana, kami anggap selesai,” kata dia kepada Lampost.co usai peringatan Hari Kartini di Wisma Haji Al Khairiyah, Senin (29/4/2024).
“Tapi kalau belum selesai, kami akan merujuk ke lembaga terkait. Bisa di Unit PPA yang ada di P3AP2KB atau di Polres. Kalau di Kota Metro ini kami sudah melakukan kolaborasi dengan kejaksaan dan Polres, itu sudah ada tim kami. Selain itu, juga ada pengadilan dan kami punya tim psikolog untuk pemulihan terhadap trauma dan lain-lainnya. Dan semua layanan yang kami berikan itu gratis,” ujarnya.
Kota Layak Anak
Dia menambahkan Kota Metro juga sudah mendapat predikat kota layak anak (KLA). Sebab itu, Pemkot terus berupaya memberikan perlindungan dan hak anak agar penghargaan tersebut bisa terealisasi dan bukan hanya seremonial.
“Kita juga kan sudah jadi kota layak anak (KLA). Kalau ada kasus-kasus kekerasan seksual atau pelecehan perempuan dan anak, kami bisa tetap menanggulanginya dengan tepat dan cepat,” ujar Wahyuningsih.
“Kami sudah punya SOP untuk itu, maka kami berharap implementasi Kota Metro sebagai kota layak anak itu bisa terealisasi dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kota Metro, Silfia Naharani, menuturkan tidak hanya Puspaga Gaharu, Pemkot Metro juga memiliki Omah Peluk atau Omongan Amanah dan Perlakuan Lunak serta Kasih Sayang.
Program inisiasi PKK Kota Metro ini merupakan salah satu program untuk mewujudkan Kota Metro sebagai kota layak anak
“Omah Peluk ini nantinya menjadi layanan konsultasi dan penyelesaian jika terjadi permasalahan di lingkungan keluarga,” katanya.
Selain itu, Omah Peluk juga menjadi tempat pemberdayaan masyarakat jika terjadi persoalan rumah tangga. Seperti persoalan anak dan perselisihan dengan suami atau istri.
“Ini akan melibatkan pihak pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan pemuka agama. Nantinya masyarakat bisa berkonsultasi di rumah ini secara gratis,” ujarnya.