Kalianda (Lampost.co) – Sejumlah nelayan di Lampung Selatan (Lamsel) tetap nekat melaut di tengah cuaca ekstrem yang masih melanda perairan Lampung.
Namun di tengah kondisi itu, para nelayan memberanikan diri melawan angin kencang dan gelombang tinggi di Selat Sunda untuk menangkap ikan.
Salah satu nelayan, Bogel (40), menjelaskan cuaca laut sejak Desember 2021 kurang bersahabat. Untuk itu, dia pun memilih libur melaut dan mencari nafkah di daratan. Namun, ternyata cuaca itu hingga kini tak kunjung normal, sehingga membuatnya terpaksa kembali melaut.
“Angin kencang dan gelombang tinggi masih terjadi, tetapi kalau berdiam diri di rumah saja anak istri mau makan apa. Sementara satu-satunya pekerjaan saya sebagai nelayan,” kata warga Desa Waimuli Timur, Kecamatan Rajabasa itu, Selasa, 4 Januari 2022.
Nelayan lainnya, Sahrul (42), mengaku penghasilan tangkap ikan saat ini masih di bawah rata-rata. Sebab, arus laut yang besar membuat ikan menjauh dari rumpon. Apalagi, saat ini juga belum memasuki musim ikan.
“Nelayan biasanya rata-rata per hari dapat 10 sampai 12 kilogram. Kalau nelayan yang menginap selama 3 malam tangkapannya bisa sekitar 50 sampai 80 kg. Tapi, itu belum sebanding dengan modalnya,” katanya.
EDITOR
Effran