Krui (Lampost.co)–Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Imam Habibudin mengatakan ada nelayan meninggal tersambar petir.
“Informasinya seperti itu. Tentang kronologi lebih detail, coba konfirmasi ke lurah Pasar Krui,” kata Imam, Sabtu, 20 April 2024.
Seorang nelayan asal Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesibar, meninggal dunia akibat tersambar petir.
Hal itu terjadi saat sedang mencari ikan bersama rekannya di perairan Kuala Stabas, Kecamatan Pesisir Tengah, pada Jumat, 19 April 2024.
Lurah Pasar Krui, Emi Widi, membenarkan musibah yang menimpa warganya tersebut atas nama Restu Nopenta (31), pada Jumat siang sekira pukul 15.30 WIB.
Saat itu hujan deras sedang melanda wilayah Kecamatan Pesisir Tengah.
“Saat kejadian memang sedang hujan deras disertai petir. Korban bersama tiga orang nelayan lainnya sedang mencari ikan. Saat bersamaan terjadi petir dan guntur yang cukup besar,” kata dia.
Emi menjelaskan petir menyambar korban yang duduk bagian depan jukung. Sementara ketiga rekannya di belakang korban sehingga tidak terdampak kilatan petir tersebut.
“Melihat korban yang tidak sadarkan diri, ketiga rekannya langsung membawa almarhum ke Puskesmas Krui untuk menjalani pemeriksaan,” jelasnya.
Kadis Perikanan Pesbar Armen Qodar, membenarkan adanya nelayan di Kecamatan Pesisir Tengah yang meninggal akibat tersambar petir saat sedang mencari ikan menggunakan jaring.
“Korban langsung meninggal saat kejadian, karena mengalami luka bakar serius di kepala dan badan,” ujarnya.